- Ada banyak rasa yang tak cukup mampu terpaparkan lewat kata. Itulah kiranya mengapa Tuhan menyelipkan binar mata dan lengkung senyum dalam daftar pemberian ketika menciptakan manusia.
- Jarak ada bukanlah untuk disesali. Jarak ada sebagai pertanda bahwa setidaknya ada dua orang yang terhubung.
- Pelangi kini tidak melulu tersusun dari lengkungan yang bersemayam di balik tujuh warna. Melihatmu menikmati secangkir teh adalah juga pelangi di langitku sendiri.
- Ada sebuah nama yang rutin aku ucap dalam deret harapan yang terbingkai dalam susunan doa. Semoga aku bukan pelantun satu-satunya atas doa yang demikian. Setidaknya, biarkan aku berharap namaku juga terselip di salah satu doanya, tak peduli di urutan ke-berapa.
- Hujan yang bercucuran kemarin menjadi satu-satunya saksi deretan bahagia yang tak terukur. Langit pun terharu. Sekali lagi, ada asa lama dalam rasa yang baru.
Tuesday, December 11, 2012
Deret Doa
Friday, November 30, 2012
Kita Sama
Kita sama. Sama-sama jatuh hati tapi tidak kepada hati milik satu sama lain. Lalu bisa apa? Biar saja semua berjalan apa adanya tanpa rekayasa dan paksa. Mari nikmati jatuh ini dengan cara masing-masing. Dengan pikiran dan hati yang tak pernah luput dari bising. Duka pun akan menyegerakan diri datang pada satu sisi hati. Tak apalah bila sisi itu harus aku karena setidaknya kesedihan-kesedihan yang datang bisa aku urai lewat kata tanpa sangsi. Namun, ingatlah untuk tak terlelap jatuh dan tak pernah bangun. Pada waktunya nanti, walau jatuh tiada bersama, semoga Tuhan izinkan kita bangun berbarengan tanpa ada kesertaan kenangan. Semoga bukan sekedar angan.
Sunday, November 25, 2012
Senja
Ada rasa yang melebur bersama debur ombak lalu hilang bersama perginyanya jarak pandang. Tak lagi bisa terlihat siapa yang berdiri di tepi sana yang hanya mampu meninggalkan jejak-jejak kaki di atas pasir basah. Langit sore ini jingga, mengantar matahari pulang ke peraduannya. Sebentar lagi malam dan hanya ada gulita yang akan melukis angkasa. Biarkan aku hapus jejak-jejak kaki tak bertuan agar tak pernah ada luka hati yang tertinggal esok pagi. Biar aku hapus semua mumpung masih petang, mumpung gelap belum datang.
Friday, November 23, 2012
Melawan Gravitasi
Thursday, November 22, 2012
Menanti & Melepas
Kadang menanti itu bukan tentang kedatangan yang pasti, tapi tentang ketabahan hati. Berbeda dengan melepaskan seseorang pergi. Kadang itu bukan tentang keikhlasan hati, tapi tentang memerdekakan diri. Di lain waktu, Tuhan memang memaksa kita menanti untuk sebuah pelepasan agar kita menabahkan hati untuk bisa memerdekakan diri.
Wednesday, November 21, 2012
Lain Arah
Tuesday, November 13, 2012
Dua Cangkir Teh
Sore ini milik dua cangkir teh di meja depan rumah. Dua cangkir teh merah merekah senada dengan rona-rona matahari yang hendak berpulang. Biarkan diam dan sepi menyelinap di antara kita. Buang semua kata-kata karena esok belum tentu terbingkai. Mari nikmati cangkir teh milik masing-masing. Bolehlah kau tenggak milikku bila yang di genggammu ternyata belum cukup melepas jengah. Hingga gelap menyergap, pastikan tidak ada yang tersisa kecuali kita.
Tuesday, November 06, 2012
Berencana untuk Diam
Kadang untuk bernaung dalam tentram, kita harus diam. Diam yang tidak berkata. Diam yang tidak berpindah. Kata-kata yang lahir dari rentetan duka memang memperparah luka tapi juga memperjelas rasa. Tidak lagi aku harus menerka-nerka karena ini sesungguhnya bukan cerita misteri rumah tua. Tidak lagi aku akan mencari-cari makna di balik kata karena ini aku anggap hanya cerita jenaka. Cerita jenaka yang aku dibuatnya terpingkal hingga berair mata. Aku sudah sampai pada garis akhir di jalan panjang ini. Aku turun di halte depan, untuk kemudian menunggu bis lainnya. Terimakasih tumpangannya.
Saturday, November 03, 2012
Kepo Ga Pake Ribet
When you tell someone your story, you let them take one step closer to your personal life.
Friday, November 02, 2012
Serupa Teman
Pernah kau berjalan satu poros bersamaku menerobos malam. Ini bukan perkara teman, ini perkara aman. Mungkin kau takut jatuh tersandung laku, makanya tidak pernah mau melaju. Keluar dari lingkaran yang kau buat sendiri biar merasakan kebebasan jiwa yang hakiki. Bukan yang selalu mencari aman di bawah lengan orang-orang yang serupa teman. Masuklah ke satu galaksi di semesta ini biar aku tidak lagi sangsi. Jika toh kita berbeda galaksi, biarkan aku menyiapkan kau pergi. Akan aku kemasi semua yang pernah terjadi agar tidak menjadi duka tiap pagi. Mungkin hanya dalam diam, aku berkata lantang. Kepada senja, aku bertutur kencang. Karena apa-apa yang berlalu, kini membuat pilu.
Friday, October 26, 2012
Putus Asa yang Kepagian
Ada hambar yang menyambar. Entah ini bosan atau putus asa yang kepagian. Yang jelas, inginku tak lagi bertebaran. Aku kumpulkan semua dalam saku, biar aman tak terganggu. Jalanku belum panjang tapi rintang banyak menghadang. Aku tidak mundur, tidak juga tidur. Aku hanya diam tepatri di garis ini. Ada gravitasi mahahebat yang menahanku. Aku bukannya menyerah. Aku hanya lelah, kemudian lengah. Kata takdir, ini garis akhirku di jalur yang ke arahmu. Ya sudah, mau apa lagi?
Lekat, Akhirnya Tersekat
Yang begitu lekat, kini tak lagi dekat. Mungkin muak sehingga kini semua pekat. Semua terasa pilu seperti tersapu sembilu. Sepertinya terlalu banyak luka yang masih terbuka. Mungkin kau lupa aku bukan mereka di luar sana. Namun, jika memang lupa bahwa kita juga pernah tertawa terpingkal bersama, aku sudi berdifusi dengan mereka di bawah naungan hujan sore nanti.
Sunday, October 21, 2012
Masih Bisa Besok
Jika tidak hari ini, memiliki kamu itu masih bisa besok. Tidak perlu terburu-buru karena deadline-nya tidak pernah jelas. Patokannya, selama kita, walaupun tidak dengan bersama-sama, masih sama-sama menghirup udara liar yang bergumul dalam diam, selama itu juga perihal memiliki kamu itu masih berlaku. Biarkan saja tidak hari ini aku memilikimu. Aku sembunyi dulu sembari merapikan apa-apa tentang diriku, hitung-hitung menyusun tangga untuk meraihmu yang terlalu tinggi. Nanti kalau ada angin yang sudi menerbangkan tubuh-tubuh ini, kita akan berpijak pada ruang yang sama yang kemudian saling berpegangan menikmati bersama gravitasi.
Friday, October 19, 2012
Sempurna
Jangan ingin jadi sempurna. Itu tidak lain hanya akan menyusahkan tugas orang. Ada yang sudah dimandatkan untuk menyempurnakan ketidaksempurnaanmu dengan dibekali apa-apa yang kamu tidak punya. Kalau kamu sudah sempurna, orang itu kerja apa?
Jeda
Untuk raga yang jatuh tertimpa kata-kata, terdiamlah sebentar untuk menghilangkan gemetar hati yang tertampar hingga memar. Jatuhlah yang sakit karena itu tanda yang mengisyaratkan dari mana kamu pernah berada, tanda bahwa kamu dari sebuah ketinggian.Bukan usahamu yang kurang tapi hanya Tuhan saja yang melarang. Memang selalu akan ada sebegitu banyak karang yang harus dilewati dan perang yang harus digeluti sebelum senang.
Jangan sedih karena tidak terpilih, barangkali memang kamu tidak ada di daftar pilihannya sehingga tidak dapat dipilih. Calonkan diri di lain kesempatan, siapa tahu bahagia di tangan.
Pilih Mana?
Thursday, October 11, 2012
Deretan Tahun
Pada deretan tahun-tahun yang lalu, kita sama-sama menikmati angin dingin lembab yang kadang-kadang tanpa sebab membuat kita terjelembab ke dalam ruang yang membuat mataku sembab. Pada awal deretan tahun-tahun yang lalu, aku menitipkan (terlalu) banyak harapan yang begitu muluk ke dalam sebuah peluk yang tiada terlihat buruk. Di awal tahun ini, harapan-harapanku lepas dari pelukan karena tangan-tangan yang bersimpul itu kini merentang. Aku tidak siap. Harapan-harapanku jatuh tercecer pada sebuah permukaan dingin bukan main hingga mencederai batin. Kini, dengan yakin, aku susun harapan-harapan baru yang lain untuk kemudian tidak aku titipkan kepada siapa-siapa kecuali kepada aku, tidak seperti hari kemarin.
Senyum :)
Monday, September 24, 2012
Lupa
Wednesday, September 05, 2012
#2 Perkara Jarak
Jarak. Aku baru tahu kalau skala paling jauh dalam sebuah jarak ternyata bukanlah bermarga angka. Jarak yang masih bisa dikonversi ke dalam angka, seberapapun besar angka itu, adalah jarak yang tidak sebegitu jauh. Aku baru tahu, jarak bukanlah sekedar berapa jauh aku bisa memandang sesuatu, bukanlah berapa banyak detik yang aku habiskan untuk mencapai suatu tempat, dan bukanlah seberapa jauh aku bisa mendengar suara yang keluar dari sumber suara. Ternyata jarak itu lebih abstrak dari itu.
Jarak itu kadang membingungkan, hmm tapi lebih sering menipu. Kadang aku ditipu oleh jarak yang seringnya aku nikmati. Aku pernah berada di suatu tempat, berempat. Dekat sekali mereka denganku. Dari tempat di mana aku duduk, aku bisa meraih tangan mereka, mendengar bisikan mereka, melihat jelas detil yang mereka kerjakan, pun menelaah apa yang ada di pikiran mereka. Namun, mereka tidak sedekat yang terlihat, tak semerdu yang terdengar. Mereka jauh di awang-awang. Jiwanya tak bersamaku. Aku ditipu oleh jarak.
Namun, ada yang lebih membingungkan dari itu. Di sini, di tempat aku berdiri, ada yang sangat jauh dari pandangan mataku, tapi aku melihatnya jelas seperti aku melihat bintang di langit malam kemarin. Dan itu juga samar-samar dari telingaku, tapi memengangkan kepalaku. Banyak suaranya di kepalaku. Aku juga baru tahu bahwa inilah yang unik dari jarak. Kadang, kita dapat mendengar sesuatu yang tanpa melalui telinga kita. Benar, kan bahwa jarak bukan tentang angka?
Hal lain yang baru aku sadari, ternyata jarak itu subjektif. Besaran jarak -yang entah namanya apa- yang aku punya terhadap seseorang tidak pernah sama dengan besaran jarak yang dipunya orang itu kepadaku. Bisa saja, orang yang bisa dengan jelas aku lihat meskipun sangat jauh dari pandangan mataku itu sama sekali tidak melihat, apalagi menyadari keberadaanku. Dan begitu sepertinya kenyataannya.
Jarak memainkan perannya dengan baik di hidup kita tanpa harus melulu bermain dengan angka. Angka sama sekali tidak merefleksikan jarak, buktinya jarak hati seseorang terhadap orang lain juga tidak pernah ada yang tahu sejauh mana. Itu sebabnya kadang kita jatuh karena tidak tahu di mana harus berhenti, tidak tahu harus berjalan sejauh apa. Tapi kadang, jarak itu perlu agar kita semakin dekat.
#30HariLagukuBercerita
Saturday, September 01, 2012
#1 Perkara 'Karena'
#30HariLagukuBercerita
Friday, August 10, 2012
Jangan Bicara Lagi
Jangan lagi bicara siapa yang paling tinggi di antara kita bila kita masih berpijak pada ranah yang sama, ranah cinta. Jangan lagi bicara siapa yang paling kuasa di antara kita bila kita masih tenggelam di laut yang sama, lautan kata. Jangan lagi bicara siapa yang paling berani di antara kita bila kita masih bersembunyi di semak belukar yang sama, semak hati yang terluka. Jangan lagi bicara siapa yang paling suci di antara kita bila kita masih memandikan diri di sungai yang sama, sungai kebohongan.
Segaris Kopi
Ketika berjalan berdampingan terlalu imajiner untuk kita, mari kita coba jalan berlawanan, yang mungkin memiliki kekuasaan paling kuasa untuk mempertemukan kita di tengah jalan sana. Aku punya garis awal ku sendiri, begitu juga kamu, tapi semoga kita hanya punya satu garis akhir nanti di depan sana. Semoga kita bertumpu pada titik yang sama, titik yang tiada lagi bisa kita bergeser darinya. Titik yang menjadi pijakkan garis akhir kita.
Ketika menikmati secangkir kopi hitam panas di depan rumah pada pagi yang masih tiada terang adalah yang terlalu fana untuk kita, mari kita menunggu sejenak, menunggu pagi bertukar malam. Dan ketika malam menyelinap, mari berjalan menuju kedai kopi di ujung gang sana. Mari duduk semeja ditemani kopi pesanan masing-masing. Selanjutnya, biarkan aroma-aroma kopi ini menjalar ke rongga hidung yang membuat kita enggan tertidur.
Sunday, August 05, 2012
Layang-layang
Sunday, July 22, 2012
Semoga. Aamiin.
Saturday, July 14, 2012
#HappyBirthdayTiaraSamosir
Gue masih inget banget, beberapa bulan yang lalu, di kamar gue, lo cerita ke gue, Molly, Dwita, Nadia, dan Camel kalau semester 5 nanti lo mau pindah ke Kanada. Semester 4 nanti bakal jadi semester tarakhir lo bareng-bareng kita. Ternyata salah, semester 4 lo udah ga kuliah. Sedih ya, lo udah ga sama-sama kita di waktu yang lebih cepet. Pas dengerin lo cerita, pikiran gue udah terbang ke saat di mana nanti lo pergi ke sana. Sesaat setelah lo cerita tentang niat pindah kuliah, gue langsung nangis. Kebayang gimana nanti kuliah ga ada lo lagi tapi gue ikut seneng kok, temen gue bakal dapet pendidikan yang lebih bagus lagi di luar sana. Gue yakin banget lo mampu ngikutin pelajaran di sana. Lo supel, pinter, gaul, cantik. Apa yang kurang? Lo pasti dapet banyak temen di sana.
Hari ini hari Sabtu 14 Juli 2012. Selamat ulang tahun,Tiara. Selamat 20 tahun, Tiara!!! Haha sekarang bener-bener 20 tahun kan walaupun tetep mau 19 terus :) Ini ulang tahun ke-2 lo selama gue kenal lo. Setahun itu cepet banget ya. Rasa-rasanya baru kemarin kita nginep bareng di tempat lo, jalan-jalan, cerita panjang lebar, ngobrol ke sana ke mari, nanyi Price Tag-nya Jessie J mulu ga berenti-berenti, foto-foto, ngemil-ngemil cantik *pret*, dan bunyak lagi yang lain. Ternyata udah setahun aja ya dari momen-momen itu.
Hari ini hari Sabtu 14 Juli 2012. Sembilan hari menuju hari keberangkatan lo ke luar sana. Aduh sedih banget, Tir. Semoga lo baik-baik ya, Tir di sana. Semoga kuliahnya lancar, temen-temennya juga asik-asik walau ga ada yang seasik gue. Semoga betah juga. Semua deh yang baik-baik buat lo. Gue sama yang lain pasti bakal kangen banget dengerin ocehan lo yang semangat banget kalo cerita. Bakal kangen bobo bareng di kamar Molly heheh. Semoga lo juga gitu. Amin.
TIARA, I'LL BE MISSING YOU SO BAD!!! TAKE CARE!! LOVE YOU!!
Of Monsters and Men - Little Talks
Katanya
Kataku membohongi orang itu mudah, yang susah itu membuat mereka percaya. Lalu pertanyaan lain muncul. Bagaimana dengan membohongi diri sendiri atau perasaan sendiri? Bagaimana tidak susah membuat mereka percaya saat membohonginya saja tidak pernah mudah. Bagaimana cara membuat mereka percaya ketika secara bersamaan mereka juga yang sedang berbohong?
Friday, July 13, 2012
Secondhand Serenade in Bandung 2012
Sunday, July 08, 2012
8 Juni yang ke-20
Goes to Trans Studio Bandung
Saturday, July 07, 2012
Abstrak
Terima kasih untuk alasan-alasan abstrak yang cukup mampu membuat simpul di ujung bibirku. Untuk menjadi jujur, kita memang butuh nyali. Ya walaupun akhirnya semua terkubur dan tidak kembali.
Jatuh Cinta
Jatuh cinta. Apa yang jatuh saat kita jatuh cinta? Yang jatuh adalah diri kita sendiri. Jatuh tenggelam ke dalam bola matanya melalui saraf-saraf mata yang mengikat erat tangan kita. Menghempaskan kita jauh ke dalam sana. Lalu mengapa sering kali jatuh cinta itu menyakitkan? Karena ketika kita terhempas jauh ke dalam bola matanya, tidak ada bantalan yang siap menahan kita. Atau sekedar uluran tangan malaikat cinta untuk membantu kita bangun. Bantalan yang dimaksud adalah bantalan yang terbuat dari bulu angsa yang sedang kasmaran kemudian dijahit dengan benang-benang cinta oleh malaikat cinta. Ketika uluran tangan pun tidak ada, biasanya malaikat sedang sibuk menjahit bantalan tadi. Kita datang terlalu cepat. Haha bisa-bisa aku menulis tentang cinta, sesuatu yang tidak aku ketahui benar keberadaannya.
Klise
Bicara pada malam seolah esok tidak pernah pagi. Meminjam kata cinta seolah mampu mengembalikan. Dan itu dua hal klise yang bisa kita lakukan tanpa ada satu kepastian kapan harus terhenti. Mungkin jalan yang ditapaki terlalu panjang dan tiada berliku hingga terkadang lupa arah dan lupa dari mana perjalanan ini dimulai. Mungkin aku butuh tersandung lalu tersungkur agar kamu kemudian membantu aku bangun. Lalu sama-sama kita cari arah yang selama hilang ditelan gelap beserta dinginnya malam. Ah tapi hidup tidak seindah itu. Yang ada, aku jatuh dan kamu akan berlari menjauh, bukan?
Wednesday, July 04, 2012
Kata Kita
Kata-kata menjadi satu-satunya yang mau mengulurkan tangannya untuk menghubungkan kita sekarang ini selain udara. Tidak ada ujung untaian rindu dan deretan kasih yang semestinya kita pegang untuk nantinya kita simpul mati di ranah yang namanya rindu. Pada udara, aku titipkan sedikit sentuhan telapak tanganku dengan harapan ia bersandar pada punggung tanganmu. Semoga ia tidak mendarat di atas punggung tangan orang lain yang sedang mendekap milikmu. Namun, pada akhirnya, hanya kata-kata saja yang sudah pasti tidak salah sasaran sekaligus juga yang memegang risiko paling besar untuk tidak sampai. Tak apa. Aku memang tidak pandai berkata-kata dan kamu terlalu pandai hanya untuk membacanya. Biarkan saja kata-kata ini menjadi ujung tali yang aku pegang sendiri. Aku akan cari ujung yang satunya lalu menyimpul-matinya di ranah yang berbeda. Ranah kesendirian.
Monday, July 02, 2012
Jangan Biarkan Malam Ini Kelam
Malam ini terlalu jenaka untuk kita lewati sendiri-sendiri. Bintangpun mungkin sanggup meminjam air mataku untuk menunjukkan betapa kelamnya ia bila tidak melihat kita bersama seperti malam-malam sebelum ini. Mari duduk sejajar sama rendah dan biarkan kata-kata kita melambung sama tinggi sampai hilang ditelan sunyi. Kemudian gelak tawa kita akan menjadi pengiring berlalunya detik demi detik menuju tujuan akhirnya, kenangan. Ambilah gitar di pojok sana. Petikkan dawai-dawainya dan kita mulai bernyanyi lagu-lagu kehidupan yang selama ini menjadi pengiring berputarnya hidup kita menuju tujuan akhirnya sendiri, kedamaian.
Sunday, July 01, 2012
Berlanjut
Kata-kata
Ketika tidak ada seorang pun berada selangkah di belakang kita, kata-kata yang berhak terbang akhirnya tidak punya tujuan akhir dan biasanya tersesat di relung-relung syaraf otak. Kemudian, berdiam lama di sana hingga lupa untuk berkelana di rongga-rongga telinga dan hati orang lain.
Beputar dan Bergetar
Thursday, June 07, 2012
Waktu
Kita menyatu dalam debur. Entah untuk berapa lama, aku tak sanggup mengukur. Kita melebur bercampur baur hingga nanti masing-masing dari kita saling mencium danur milik satu sama lain.
Too Late
Esok 20 Tahun
Ketika hujan demi hujan mengalir deras, ketika detik demi detik berlalu tak berbekas, ketika hati terhempas keras, kata demi kata tidak boleh terbang seperti kapas meski mereka terlepas, terhempas menembus batas.
Come and Go. Fly and Never Get Back.
Wednesday, April 18, 2012
Lampu Jalan
Monday, April 16, 2012
The 1st Day of Midterm
What's better than being given a very nice smile by the one you hope to live with? Nothing. I will never be wrong for this thing 'cause I bet that everything about love is always true... or claimed to be true.
Friday, March 23, 2012
Profile Picture
Bubar
Sunday, February 12, 2012
Menulis
Saturday, February 04, 2012
Jogjes
Monday, January 09, 2012
Who Unfollowed Me?
Awkward Conversation
N: Nilai Prose sama Grammar udah keluar ceunah.D: Aduh, mendadak sakit perut urang. Lo udah tau, Ty?N: Belum. Ga ada yang ngeliatin.D: Aduuh, deg-degan banget yaa. Lo tau dari mana, Ty udah keluar?N: Kata Deliar di twitter. Iya nih ga tenang banget.D: Iya, Ty barusan gue liat tweetnya. Aduh, keringetan kaya orang nahan b*ker nih gue.N: Hahah siapa ya yang kira-kira ke Nangor?D: Baca tweet yangg di-RT si Nanda ga? Kata temennya abis ngeliat nilai Prose rasanya pengen terjun bebas.N: Anjir!!!!D: Aduuh, yang begini nih yang bikin liburan berasa kuburan. seremN: Iyaaa. Rasanya tuh kaya lagi BBM-an sama Ar**. degdegkanD: Ecieeee Taty. Haha, kalo gue rasanya kaya mau ngeadd BBM ****. galauN: Rasanya kaya pas tau *** sama **** jadian. ganyanteD: Rasanya kaya abis diputusin karena pasif dan monoton. depresiN: Eh kata Nandud, Kelas A parah banyak yang D dan E.D: Anjrit, itu parah betul.(percakapan selanjutnya gossipin orang. ga baik di-publish).
Saturday, January 07, 2012
Broadcast Message
- Dapet BM, ujungnya ada kata-kata "...dalam waktu 12 jam gk dikirim musibah berupa dibenci orang akan sial sampai umur 48 thn, amin amin."
- Kalo mau mengingatkan ya mengingatkan aja tanpa harus ada embel-embel memaksa harus diteruskan dan ada ancaman kalo ga diteruskan.
- Isi BM-nya sih bagus, mengingatkan sesama muslim. Kalo info di dalamnya ga tau kebenarnya kaya apa. Tapi mbokya ga usah pake ngancam.
- Kalo mau ngeBM ya yang cerdasan dikit ya. Kalo emang isinya bagus, gue seneng banget bacanya.
- Tahun 2012 gitu. Kaya jaman SMP aja, kalo ga nyebar SMS ga lulus UN.
- Namanya juga anak SMP ya, masih labil binti gampang dibegoin. Nah, ini kan udah bukan anak SMP lagi ckck.
- Kalo lo dapet BM isinya bagus tapi ujungnya ngancem, mending pas mau lo BM lagi, diedit dulu deh. Diilangin bagian ngancem-ngancemnya itu.
- BM test contact lebih mending deh daripada BM yang ujungnya ngancem. Ya, walaupun gue masih ga ngerti aja tujuan 'test contact' buat apa.
- Harusnya kita bisa seleksi sendiri ya mana BM yang bagus untuk diterusin mana yang ngga.
- BM apa malak sih? Maksa bener~
Friday, January 06, 2012
Terucap di Balik Hujan Sore
- Hujan ini telah sudah menemani sejak hari menggelap. Entah mengapa enggan beranjak dari dekap. Mungkin ada ribuan kata yang ingin disampaikannya yang tidak cukup mudah untuk disusun menjadi kalimat-kalimat pengakuan. Aku beri kesempatan kepada pelangi untuk itu.
- Hujan dan aku kini berteman. Berteman dengan mendung yang terus bergelayut pertanda enggan pergi. Aku salah mencari teman.
- Sore dan hujan hari ini terlalu akrab. Barangkali lupa aku ada.
- Kamu adalah pagi di mana aku menikmati secangkir teh manis hangat seorang diri.
- Pagi dan aku tidak begitu bersahabat akhir-akhir ini. Banyak pagi yang terlewatkan tanpa sapaan hangat. Terlalu banyak pagi yang dihabiskan bersama cerita-cerita dalam mimpi semu. Tapi kau tahu? Masih terlalu banyak cinta untuk pagi-pagi yang belum datang karena mereka akan.
- Begitu banyak sapaan 'selamat pagi' tak bertuan. Maukah kamu miliki satu?
- Pagi akan tidak pernah tahu apa yang dilakukan malam. Pagi akan tidak pernah tahu bagaimana malam menyusun kata-kata sederhana untuknya. Dan pagi juga akan tidak pernah tahu siapa di balik malam.
- Terlalu banyak kata-kata yang tersimpan dan akhirnya terlupa karena pada kenyataannya kata-kata yang terungkap dan terlupa lebih banyak lagi.
- Ada kata-kata yang menggunung. Ada banyak yang terabaikan. Biarkan aku berlindung mencari damai di balik kata-kataku. Berlindung seolah aku mengenalmu. Hingga akhirnya aku rancu, aku mengenalmu sebagai kamu atau hanya mengenalmu sebagaimana dalam kata-kataku.
- Kalau saja hujan ini mampu melipat jarak, kalau saja hujan ini mampu menuntaskan rindu, kalau saja hujan ini mampu menyampaikan kata, kurasa semua bahagia.
- Aku hidup dalam kata, bertemankan koma, dan berkawankan titik. Di lain hari kadang aku berakhir pada tanda tanya dan seru. Seperti hari ini !?!!
- Ketika diam adalah duniamu, sepi adalah temanmu. Ada masa di mana nanti sepimu berdifusi menjadi dingin yang menyelimuti diammu.
- Kurasa hujan ini sudah bosan denganku. Dia yang tadinya datang bersama angin, kini meninggalkanku hanya bersama pelangi. Aku rasa aku lebih dari beruntung.
- Ternyata ada saat di mana aku lelah melakukan apa yang tidak aku lakukan. Saat di mana pikiranku terbawa angin hingga jauh, sedang aku duduk tepaku padamu.
- Hidup hanya sekali, tapi berhari-hari. Tidurlah ketika hanya itu yang membahagiakan kamu.
- Tidakkah kamu heran gerangan apa aku kirim rangkaian kata selamat di malammu? Tidakkah kamu duga seberapa lama aku berencana?
- Pada hujan aku berharap kamu duduk di sini. Pada Tuhan, aku berharap hujan pergi dari sisi. Pada apa aku berharap senyuman dari hati?
- Gelisah yang bergelayut manja memanjakan diriku pada gerakan kaki yang dinamis, letupan kata yang egois, dan khayalan yang miris.
- Kita tidak mengenal tapi kita berteman. Saling melempar katapun cukup. Melempar pandang terlalu berlebihan.
- Katanya ada hal yang tidak harus dikatakan tapi harus dimengerti. Kataku semua hal yang diperkatakan saja sulit dimengerti. Bagaimana yang tidak? Katakan saja biar mudah, biar tergugah.