Tuesday, December 11, 2012

Deret Doa

  • Ada banyak rasa yang tak cukup mampu terpaparkan lewat kata. Itulah kiranya mengapa Tuhan menyelipkan binar mata dan lengkung senyum dalam daftar pemberian ketika menciptakan manusia.
  • Jarak ada bukanlah untuk disesali. Jarak ada sebagai pertanda bahwa setidaknya ada dua orang yang terhubung. 
  • Pelangi kini tidak melulu tersusun dari lengkungan yang bersemayam di balik tujuh warna. Melihatmu menikmati secangkir teh adalah juga pelangi di langitku sendiri.
  • Ada sebuah nama yang rutin aku ucap dalam deret harapan yang terbingkai dalam susunan doa. Semoga aku bukan pelantun satu-satunya atas doa yang demikian. Setidaknya, biarkan aku berharap namaku juga terselip di salah satu doanya, tak peduli di urutan ke-berapa. 
  • Hujan yang bercucuran kemarin menjadi satu-satunya saksi deretan bahagia yang tak terukur. Langit pun terharu. Sekali lagi, ada asa lama dalam rasa yang baru.

Friday, November 30, 2012

Kita Sama

Kita sama. Sama-sama jatuh hati tapi tidak kepada hati milik satu sama lain. Lalu bisa apa? Biar saja semua berjalan apa adanya tanpa rekayasa dan paksa. Mari nikmati jatuh ini dengan cara masing-masing. Dengan pikiran dan hati yang tak pernah luput dari bising. Duka pun akan menyegerakan diri datang pada satu sisi hati. Tak apalah bila sisi itu harus aku karena setidaknya kesedihan-kesedihan yang datang bisa aku urai lewat kata tanpa sangsi. Namun, ingatlah untuk tak terlelap jatuh dan tak pernah bangun. Pada waktunya nanti, walau jatuh tiada bersama, semoga Tuhan izinkan kita bangun berbarengan tanpa ada kesertaan kenangan. Semoga bukan sekedar angan.

Sunday, November 25, 2012

Senja

Ada rasa yang melebur bersama debur ombak lalu hilang bersama perginyanya jarak pandang. Tak lagi bisa terlihat siapa yang berdiri di tepi sana yang hanya mampu meninggalkan jejak-jejak kaki di atas pasir basah. Langit sore ini jingga, mengantar matahari pulang ke peraduannya. Sebentar lagi malam dan hanya ada gulita yang akan melukis angkasa. Biarkan aku hapus jejak-jejak kaki tak bertuan agar tak pernah ada luka hati yang tertinggal esok pagi. Biar aku hapus semua mumpung masih petang, mumpung gelap belum datang.

Friday, November 23, 2012

Melawan Gravitasi

Ada rasa yang tak bertuan. Ada rindu yang tak berpulang. Tidak perlu menunggu pagi bila hanya ingin berhenti. Tiap gugus galaksi menyimpan bintangnya sendiri-sendiri. Jadi, bila memang tak lagi berani meneruskan mimpi, berhentilah malam nanti. Bintang-bintang pastilah sudi menemani, menjadi saksi perginya segala isi hati. Atas nama harapan yang terlalu tinggi, duduklah dulu di sini sembari berpikir kembali, seberapa kuat kamu melawan gravitasi?

Thursday, November 22, 2012

Menanti & Melepas

Kadang menanti itu bukan tentang kedatangan yang pasti, tapi tentang ketabahan hati. Berbeda dengan melepaskan seseorang pergi. Kadang itu bukan tentang keikhlasan hati, tapi tentang memerdekakan diri. Di lain waktu, Tuhan memang memaksa kita menanti untuk sebuah pelepasan agar kita menabahkan hati untuk bisa memerdekakan diri.

Wednesday, November 21, 2012

Lain Arah

Adalah jalan Tuhan yang tidak menempatan kita sejalan. Adalah juga rencana Tuhan di masa lalu yang tidak merancang kita bersama di masa depan. Jikalau Tuhan menghendaki kita berada pada suatu pagi yang belum jadi, biarkan aku menyiapkan secangkir teh hangat untukmu. Akan kuambil alih tugas matahari kala itu. Aku yang duduk temanimu menenggak bulir-bulir air teh hingga habis tak bersisa. Lalu aku pula yang akan mengantarmu sampai gerbang depan rumah untuk sampaikan pesan "hati-hati" dan dengan rendah hati berucap "cepatlah pulang karena aku tidak sabar menanti". Aku yang lalu sendiri melihat punggungmu bergerak menjauh hingga hilang dari pandang tapi lekat dengan pikiran. Adalah bukan rencana Tuhan yang demikian itu. Adalah aku dan anganku yang terbang terhembus angin dingin yang terlalu tinggi untuk akhirnya jatuh yang begitu runtuh. Hingga akhirnya ada waktu di mana aku sendiri yang tertatih berjalan di jalan kerikil dan bergelut dengan pagi, membiasakan diri membuat satu cangkir teh hangat yang tiada lain untuk diriku sendiri.

Tuesday, November 13, 2012

Dua Cangkir Teh

Sore ini milik dua cangkir teh di meja depan rumah. Dua cangkir teh merah merekah senada dengan rona-rona matahari yang hendak berpulang. Biarkan diam dan sepi menyelinap di antara kita. Buang semua kata-kata karena esok belum tentu terbingkai. Mari nikmati cangkir teh milik masing-masing. Bolehlah kau tenggak milikku bila yang di genggammu ternyata belum cukup melepas jengah. Hingga gelap menyergap, pastikan tidak ada yang tersisa kecuali kita.

Tuesday, November 06, 2012

Berencana untuk Diam

Kadang untuk bernaung dalam tentram, kita harus diam. Diam yang tidak berkata. Diam yang tidak berpindah. Kata-kata yang lahir dari rentetan duka memang memperparah luka tapi juga memperjelas rasa. Tidak lagi aku harus menerka-nerka karena ini sesungguhnya bukan cerita misteri rumah tua. Tidak lagi aku akan mencari-cari makna di balik kata karena ini aku anggap hanya cerita jenaka. Cerita jenaka yang aku dibuatnya terpingkal hingga berair mata. Aku sudah sampai pada garis akhir di jalan panjang ini. Aku turun di halte depan, untuk kemudian menunggu bis lainnya. Terimakasih tumpangannya.

Saturday, November 03, 2012

Kepo Ga Pake Ribet

Jadi, sekarang itu banyak orang kepo yang mau ambil gampangnya aja, ga pake ribet. Kepo sama gebetan temen ya udah langsung follow. Si temen yang ketar-ketir. Kesian :|
When you tell someone your story, you let them take one step closer to your personal life.

contoh list follower gebetan

Friday, November 02, 2012

Serupa Teman

Pernah kau berjalan satu poros bersamaku menerobos malam. Ini bukan perkara teman, ini perkara aman. Mungkin kau takut jatuh tersandung laku, makanya tidak pernah mau melaju. Keluar dari lingkaran yang kau buat sendiri biar merasakan kebebasan jiwa yang hakiki. Bukan yang selalu mencari aman di bawah lengan orang-orang yang serupa teman. Masuklah ke satu galaksi di semesta ini biar aku tidak lagi sangsi. Jika toh kita berbeda galaksi, biarkan aku menyiapkan kau pergi. Akan aku kemasi semua yang pernah terjadi agar tidak menjadi duka tiap pagi. Mungkin hanya dalam diam, aku berkata lantang. Kepada senja, aku bertutur kencang. Karena apa-apa yang berlalu, kini membuat pilu.

Friday, October 26, 2012

Putus Asa yang Kepagian

Ada hambar yang menyambar. Entah ini bosan atau putus asa yang kepagian. Yang jelas, inginku tak lagi bertebaran. Aku kumpulkan semua dalam saku, biar aman tak terganggu. Jalanku belum panjang tapi rintang banyak menghadang. Aku tidak mundur, tidak juga tidur. Aku hanya diam tepatri di garis ini. Ada gravitasi mahahebat yang menahanku. Aku bukannya menyerah. Aku hanya lelah, kemudian lengah. Kata takdir, ini garis akhirku di jalur yang ke arahmu. Ya sudah, mau apa lagi?

Lekat, Akhirnya Tersekat

Yang begitu lekat, kini tak lagi dekat. Mungkin muak sehingga kini semua pekat. Semua terasa pilu seperti tersapu sembilu. Sepertinya terlalu banyak luka yang masih terbuka. Mungkin kau lupa aku bukan mereka di luar sana. Namun, jika memang lupa bahwa kita juga pernah tertawa terpingkal bersama, aku sudi berdifusi dengan mereka di bawah naungan hujan sore nanti.

Sunday, October 21, 2012

Masih Bisa Besok

Jika tidak hari ini, memiliki kamu itu masih bisa besok. Tidak perlu terburu-buru karena deadline-nya tidak pernah jelas. Patokannya, selama kita, walaupun tidak dengan bersama-sama, masih sama-sama menghirup udara liar yang bergumul dalam diam, selama itu juga perihal memiliki kamu itu masih berlaku. Biarkan saja tidak hari ini aku memilikimu. Aku sembunyi dulu sembari merapikan apa-apa tentang diriku, hitung-hitung menyusun tangga untuk meraihmu yang terlalu tinggi. Nanti kalau ada angin yang sudi menerbangkan tubuh-tubuh ini, kita akan berpijak pada ruang yang sama yang kemudian saling berpegangan menikmati bersama gravitasi.

Friday, October 19, 2012

Sempurna

Jangan ingin jadi sempurna. Itu tidak lain hanya akan menyusahkan tugas orang. Ada yang sudah dimandatkan untuk menyempurnakan ketidaksempurnaanmu dengan dibekali apa-apa yang kamu tidak punya. Kalau kamu sudah sempurna, orang itu kerja apa?

Jeda

Untuk raga yang jatuh tertimpa kata-kata, terdiamlah sebentar untuk menghilangkan gemetar hati yang tertampar hingga memar. Jatuhlah yang sakit karena itu tanda yang mengisyaratkan dari mana kamu pernah berada, tanda bahwa kamu dari sebuah ketinggian.Bukan usahamu yang kurang tapi hanya Tuhan saja yang melarang. Memang selalu akan ada sebegitu banyak karang yang harus dilewati dan perang yang harus digeluti sebelum senang.
Jangan sedih karena tidak terpilih, barangkali memang kamu tidak ada di daftar pilihannya sehingga tidak dapat dipilih. Calonkan diri di lain kesempatan, siapa tahu bahagia di tangan.

Pilih Mana?

Ada yang mampu mencintaimu dengan ketidakmampuannya kala yang lain tidak mampu mencintaimu dengan kemampuannya. Pilih mana? Pilihlah satu agar yang lain kemudian bisa menggerutu untuk menghilangkan sedih yang terlalu. Pilihlah dengan bijak karena pilihanmu adalah tempatmu nanti berpijak untuk kemudian berdua menjadi sebuah sajak. Semoga pena yang kamu cari-cari dengan teliti dan hati-hati untuk menggoreskan setangkup -sebut saja- cerita cinta memang dititipkan Tuhan kepada yang kamu pilih. Jangan ragu, aku tahu inginmu sudah begitu menggebu. Biarkan aku hitam bila memang harus hitam. Jangan sampai ada yang abu-abu.

Thursday, October 11, 2012

Deretan Tahun

Pada deretan tahun-tahun yang lalu, kita sama-sama menikmati angin dingin lembab yang kadang-kadang tanpa sebab membuat kita terjelembab ke dalam ruang yang membuat mataku sembab. Pada awal deretan tahun-tahun yang lalu, aku menitipkan (terlalu) banyak harapan yang begitu muluk ke dalam sebuah peluk yang tiada terlihat buruk. Di awal tahun ini, harapan-harapanku lepas dari pelukan karena tangan-tangan yang bersimpul itu kini merentang. Aku tidak siap. Harapan-harapanku jatuh tercecer pada sebuah permukaan dingin bukan main hingga mencederai batin. Kini, dengan yakin, aku susun harapan-harapan baru yang lain untuk kemudian tidak aku titipkan kepada siapa-siapa kecuali kepada aku, tidak seperti hari kemarin.

Senyum :)

10 Oktober, 2012

Senyum-senyum sendiri karena ingat sesuatu itu cara Tuhan melipatgandakan kebahagiaan, kataku. Terlalu banyak senyum yang melengkung hari ini, aku ingat semua sebabnya. Bila senyum itu representasi dari kebahagiaan, aku tahu persis seberapa bahagia aku hari ini. Dan bila kelak senyumku tak selalu bisa dilihat, kata-kataku yang selalu bisa dibaca adalah penggantinya sebagai bukti aku pernah sebahagia ini. Jika hingga hujan datang esok hari, itulah bentuk lain dari taburan bunga-bunga lambang turut berbahagianya semesta atas kebahagiaanku hari ini.

Monday, September 24, 2012

Lupa

Ini seperti cubitan yang aku buat sendiri di lenganku. Seperti sentilan di daun telinga kananku oleh tangan kananku sendiri. Orang lain tidak akan bisa merasakan apa yang aku rasa. Mungkin ini yang selama ini aku lupa. Lupa bahwa aku dengan pasti tidak akan pernah bisa merasakan dengan persis apa yang orang lain rasakan. Lupa bahwa bicara sinis tentang sesuatu itu mudah karena bukan aku yang merasakannnya. Lupa untuk mengingatkan diri sendiri; "Aku tidak merasakan apa yang mereka rasa." Lupa bahwa banyak hal yang sama sekali tidak aku pahami. Lupa untuk menjaga pendapat dan mengontrol pikiran. Tapi aku tidak pernah lupa ada yang pernah menyindirku dengan "20 something loh. grow up." Ini giliran dia yang lupa bagaimana dia kemarin :)

Wednesday, September 05, 2012

#2 Perkara Jarak

"And I will make sure to keep my distance. Say "I love you" when you're not listening. How long can we keep this up, up, up?" 
Distance – Christina Perri

Jarak. Aku baru tahu kalau skala paling jauh dalam sebuah jarak ternyata bukanlah bermarga angka. Jarak yang masih bisa dikonversi ke dalam angka, seberapapun besar angka itu, adalah jarak yang tidak sebegitu jauh. Aku baru tahu, jarak bukanlah sekedar berapa jauh aku bisa memandang sesuatu, bukanlah berapa banyak detik yang aku habiskan untuk mencapai suatu tempat, dan bukanlah seberapa jauh aku bisa mendengar suara yang keluar dari sumber suara. Ternyata jarak itu lebih abstrak dari itu.

Jarak itu kadang membingungkan, hmm tapi lebih sering menipu. Kadang aku ditipu oleh jarak yang seringnya aku nikmati. Aku pernah berada di suatu tempat, berempat. Dekat sekali mereka denganku. Dari tempat di mana aku duduk, aku bisa meraih tangan mereka, mendengar bisikan mereka, melihat jelas detil yang mereka kerjakan, pun menelaah apa yang ada di pikiran mereka. Namun, mereka tidak sedekat yang terlihat, tak semerdu yang terdengar. Mereka jauh di awang-awang. Jiwanya tak bersamaku. Aku ditipu oleh jarak.

Namun, ada yang lebih membingungkan dari itu. Di sini, di tempat aku berdiri, ada yang sangat jauh dari pandangan mataku, tapi aku melihatnya jelas seperti aku melihat bintang di langit malam kemarin. Dan itu juga samar-samar dari telingaku, tapi memengangkan kepalaku. Banyak suaranya di kepalaku. Aku juga baru tahu bahwa inilah yang unik dari jarak. Kadang, kita dapat mendengar sesuatu yang tanpa melalui telinga kita. Benar, kan bahwa jarak bukan tentang angka?

Hal lain yang baru aku sadari, ternyata jarak itu subjektif. Besaran jarak -yang entah namanya apa- yang aku punya terhadap seseorang tidak pernah sama dengan besaran jarak yang dipunya orang itu kepadaku. Bisa saja, orang yang bisa dengan jelas aku lihat meskipun sangat jauh dari pandangan mataku itu sama sekali tidak melihat, apalagi menyadari keberadaanku. Dan begitu sepertinya kenyataannya.

Jarak memainkan perannya dengan baik di hidup kita tanpa harus melulu bermain dengan angka. Angka sama sekali tidak merefleksikan jarak, buktinya jarak hati seseorang terhadap orang lain juga tidak pernah ada yang tahu sejauh mana. Itu sebabnya kadang kita jatuh karena tidak tahu di mana harus berhenti, tidak tahu harus berjalan sejauh apa. Tapi kadang, jarak itu perlu agar kita semakin dekat.


#30HariLagukuBercerita

Saturday, September 01, 2012

#1 Perkara 'Karena'

"The perfect words never crossed my mind. 'Cause there was nothing in there but you." 
Signal Fire - Snow Patrol

Kemarin ada yang bertanya dalam canda kepadaku, adakah dari sekian tulisan yang kutulis 8 bulan lalu itu ditujukan padanya. Aku bilang 'tidak' dengan cepat tanpa ada ragu yang menghambat. Kemudian, entah oleh kemudi siapa, percakapan berikutnya berjalan seperti yang sudah-sudah, khas percakapan waktu senggang. Aku tidak terlalu berharap dia menyodorkan kata 'mengapa' diikuti tanda tanya setalah aku jawab 'tidak'. Aku rasa, aku bukan seorang ahli dalam menyusun kata-kata untuk membangun sebuah kalimat yang dimulai dengan kata 'karena'. Pengalaman beri aku tahu, akan ada terlalu banyak fiksi yang terlibat di sana dan iya, aku bodoh dalam fiksi. 

Jika sampai waktu itu dia bertanya mengapa, maka dengan sigap tanpa komando, pertanyaan itu hanya akan kembali terjawab olehku dengan pertanyaan yang hampir mirip; "kenapa ya?" yang sama sekali tidak mengandung unsur paksaan dan kewajiban baginya untuk menjawab.

Selang beberapa hari sejak percakapan itu, pada satu pagi yang biasa, aku seperti dijatuhi ilham -atau apalah namanya aku tidak paham- saat mendengarkan sebuah lagu lama yang pernah begitu melekat di sela-sela rongga kepalaku beberapa tahun silam. Ilham -aku sebut saja begitu- ini seperti memberi tahu aku bahwa tidak semua kalimat tanya yang dimulai dengan kata 'mengapa' dan diakhiri tanda tanya memiliki keharusan untuk dijawab dengan sebuah kalimat yang dimulai dengan 'karena'. Di banyak hal, penggalan lagu memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku untuk menjadi sebuah jawaban bagi sebuah pertanyaan. 

Jadi, jika suatu saat nanti dia bertanya mengapa tidak ada tulisanku 8 bulan lalu yang ditujukan kepadanya, aku bisa menjawab dengan jawaban pasti tanpa perlu 'karena'. Aku akan jawab, "The perfect words never crossed my mind. 'Cause there was nothing in there but you." Tetapi jika ada yang memaksaku untuk menjawab dengan 'karena', aku bisa apa? Aku akan bilang, "Karena tidak pernah aku punya kata-kata yang indah dibenakku untukmu, yang ada hanya kamu." Hahah jangan pikir aku sudah pandai menyusun kata-kata untuk membangun kalimat bermulakan 'karena', aku hanya mengalihbahasakannya saja.

#30HariLagukuBercerita

Friday, August 10, 2012

Jangan Bicara Lagi

Jangan lagi bicara siapa yang paling tinggi di antara kita bila kita masih berpijak pada ranah yang sama, ranah cinta. Jangan lagi bicara siapa yang paling kuasa di antara kita bila kita masih tenggelam di laut yang sama, lautan kata. Jangan lagi bicara siapa yang paling berani di antara kita bila kita masih bersembunyi di semak belukar yang sama, semak hati yang terluka. Jangan lagi bicara siapa yang paling suci di antara kita bila kita masih memandikan diri di sungai yang sama, sungai kebohongan.

Segaris Kopi

Ketika berjalan berdampingan terlalu imajiner untuk kita, mari kita coba jalan berlawanan, yang mungkin memiliki kekuasaan paling kuasa untuk mempertemukan kita di tengah jalan sana. Aku punya garis awal ku sendiri, begitu juga kamu, tapi semoga kita hanya punya satu garis akhir nanti di depan sana. Semoga kita bertumpu pada titik yang sama, titik yang tiada lagi bisa kita bergeser darinya. Titik yang menjadi pijakkan garis akhir kita.

Ketika menikmati secangkir kopi hitam panas di depan rumah pada pagi yang masih tiada terang adalah yang terlalu fana untuk kita, mari kita menunggu sejenak, menunggu pagi bertukar malam. Dan ketika malam menyelinap, mari berjalan menuju kedai kopi di ujung gang sana. Mari duduk semeja ditemani kopi pesanan masing-masing. Selanjutnya, biarkan aroma-aroma kopi ini menjalar ke rongga hidung yang membuat kita enggan tertidur.

Sunday, August 05, 2012

Layang-layang

Pagi selalu jadi tempatku bicara pada angin-angin dingin yang tiada ingin aku bagi selain kepadanya. Pagi ini aku menyapanya dengan hangat sehangat pelukan hujan di sore  kemarin. Aku bercerita tentang layang-layangku yang menari berlatarkan langit di atas bahari. Cakrawala menjadi saksi ketika kini layang-layangku berbelok arah, arah ke mana harusnya ia pergi di pagi hari dulu. Aku tarik, aku ulur benang layang-layang ini dari pinggir pantai yang setiap deburan ombaknya bersaksi bahwa telah banyak layang-layang yang hilang arah karena kemudinya terlena sepoi-sepoi angin pantai. Aku berkata pada angin-angin pagi agar tetap menjaga arah layang-layangku. Jangan sampai salah arah. Lagi.

Sunday, July 22, 2012

Semoga. Aamiin.

Di bawah langit yang sama, kita pernah sama-sama menyapu peluh. Di atas tanah yang sama kita pernah sama-sama berjalan gontai. Dan pernah juga kita sama-sama mengumbar bahasa-bahasa cinta di satu ruang yang sama, ruang hari kemarin. Ruang yang tidak lagi dihuni oleh siapapun selain oleh diri kita versi kemarin. Nanti, semoga ada lagi langit yang mau memayungi kita bersama. Ada lagi tanah-tanah yang bersedia kita pijak ramai-ramai. Dan semoga masih tersisa satu ruang untuk kita berbagi kata-kata syahdu nan merdu yang untuk saat ini aku sebut ruang hari esok. Semoga.

Saturday, July 14, 2012

#HappyBirthdayTiaraSamosir


Gue masih inget banget, beberapa bulan yang lalu, di kamar gue, lo cerita ke gue, Molly, Dwita, Nadia, dan Camel kalau semester 5 nanti lo mau pindah ke Kanada. Semester 4 nanti bakal jadi semester tarakhir lo bareng-bareng kita. Ternyata salah, semester 4 lo udah ga kuliah. Sedih ya, lo udah ga sama-sama kita di waktu yang lebih cepet. Pas dengerin lo cerita, pikiran gue udah terbang ke saat di mana nanti lo pergi ke sana. Sesaat setelah lo cerita tentang niat pindah kuliah, gue langsung nangis. Kebayang gimana nanti kuliah ga ada lo lagi tapi gue ikut seneng kok, temen gue bakal dapet pendidikan yang lebih bagus lagi di luar sana. Gue yakin banget lo mampu ngikutin pelajaran di sana. Lo supel, pinter, gaul, cantik. Apa yang kurang? Lo pasti dapet banyak temen di sana.

Makasih banyak untuk 1 setengah tahun belakangan ini udah bareng-bareng sama kita. Makasih untuk semua cerita yang bagi ke gue ya walaupun gue suka ga ngerti heheh. Makasih ya kemarin sempetin jauh-jauh dateng ke Nangor pas gue ulang tahun. Kita ngobrol sampe tengah malem dan sadar atau ga semaleman suntuk itu cuma lo yang cerita tentang sodara-sodara lo dan cerita-cerita lainnya. Gue excited banget dengernya walaupun ngantuk banget. Gue ga mau ngelewatin 1 kata yang keluar dari lo karena gue kebayang besok-besok ga bisa lagi kaya gitu. Kadang-kadang malah gue ga fokus ke cerita lo, fokus ke bagaimana lo cerita dengan semangat dan kebanyakan ngebayangin kalo lo udah ga di Indonesia. Sedih banget. But let's forget it for a second 'cause today is your day!!!!!

Hari ini hari Sabtu 14 Juli 2012. Selamat ulang tahun,Tiara. Selamat 20 tahun, Tiara!!! Haha sekarang bener-bener 20 tahun kan walaupun tetep mau 19 terus :) Ini ulang tahun ke-2 lo selama gue kenal lo. Setahun itu cepet banget ya. Rasa-rasanya baru kemarin kita nginep bareng di tempat lo, jalan-jalan, cerita panjang lebar, ngobrol ke sana ke mari, nanyi Price Tag-nya Jessie J mulu ga berenti-berenti, foto-foto, ngemil-ngemil cantik *pret*, dan bunyak lagi yang lain. Ternyata udah setahun aja ya dari momen-momen itu.

Hari ini hari Sabtu 14 Juli 2012. Sembilan hari menuju hari keberangkatan lo ke luar sana. Aduh sedih banget, Tir. Semoga lo baik-baik ya, Tir di sana. Semoga kuliahnya lancar, temen-temennya juga asik-asik walau ga ada yang seasik gue. Semoga betah juga. Semua deh yang baik-baik buat lo. Gue sama yang lain pasti bakal kangen banget dengerin ocehan lo yang semangat banget kalo cerita. Bakal kangen bobo bareng di kamar Molly heheh. Semoga lo juga gitu. Amin.


TIARA, I'LL BE MISSING YOU SO BAD!!! TAKE CARE!! LOVE YOU!!

Of Monsters and Men - Little Talks



Hey! Hey! Hey!
I don't like walking around this old and empty house
So hold my hand, I'll walk with you my dear
The stairs creak as I sleep, it's keeping me awake
It's the house telling you to close your eyes
Some days I can't even trust myself
It's killing me to see you this way

'Cause though the truth may vary
This ship will carry
Our bodies safe to shore

Hey! Hey! Hey!
There's an old voice in my head that's holding me back
Well tell her that I miss our little talks
Soon it will all be over and buried with our past
We used to play outside when we were young
And full of life and full of love

Katanya

Kata orang meraih itu mudah, yang susah itu mempertahankan. Jadi heran, bingung, dan tidak habis pikir seberapa susah mempertahankan bila meraihnya sesusah ini.

Kataku membohongi orang itu mudah, yang susah itu membuat mereka percaya. Lalu pertanyaan lain muncul. Bagaimana dengan membohongi diri sendiri atau perasaan sendiri? Bagaimana tidak susah membuat mereka percaya saat membohonginya saja tidak pernah mudah. Bagaimana cara membuat mereka percaya ketika secara bersamaan mereka juga yang sedang berbohong?

Kata sebagian orang jatuh cinta itu mudah, dicintai orang lain juga mudah, yang susah itu dicintai oleh orang yang kita cintai. Kadang-kadang dunia memang harus tidak bersikap adil untuk menunjukkan kepada sebagian orang bahwa apa yang kita lakukan dengan mudah belum tentu mudah bagi orang lain. Ini cara semesta mengajarkan kita untuk saling menghargai. Ketika mencintainya mudah bagi kita, tidak bagi mereka untuk mencintai kita. Itu susah dan bahkan tidak mungkin.

Friday, July 13, 2012

Secondhand Serenade in Bandung 2012

YEAY, finally I watched Secondhand Serenade's concert LIVE after I missed their 2010's concert. 
Nonton rame-rame sama Mollyna, Camelia, Geoda. Geoda jauh-jauh dari Semarang ke Bandung buat nonton konser ini dan emang ga nyesel. Keren!!! Tadinya Tiara yang mau nonton tapi karena ga bisa tiketnya buat Molly :D
-Bandung, April 27-


Voucher yang belum dituker tiket. Beli pre-sale dianter Molly sama Dwita :D


Sit in the line. It was a long wait :|


This is the one.


Ini siapa? Tanya Camel :p


Opening Act; Adera Ega
Dan kau hadir mengubah segalanya menjadi lebih indah~


Masih Adera Ega (Ega means Ebiet G Ade?)


Who is he?


John Vesely!! YEAY

Sunday, July 08, 2012

8 Juni yang ke-20




HAPPY BIRTHDAY, NIAR!!!


The sweetest cake ever!


Blowing the candles!


My smile is as sweet as the cake :ppp


Mix the pinky drink.


You both are so cute :p


Cheers :D


I hug you.


Deliar, Tiara, Dwita, Me, Camelia


Idem + Nadia


Mollyna, Tiara, Dwita, Me, Camelia, Nadia


Get into the box!!!

THANK YOU SO MUCH
Thanks Tiara for coming to Nangor when my birthday!
Thanks for all gifts!!
British Invasion!!!!!

Goes to Trans Studio Bandung

Some people forget the date, but nobody should forget the memories.


Someday, we'll be in the true Eiffel, Paris.


Trying to be a story teller. Surely, it will be so useful when we have children :p






Saturday, July 07, 2012

Abstrak

Terima kasih untuk alasan-alasan abstrak yang cukup mampu membuat simpul di ujung bibirku. Untuk menjadi jujur, kita memang butuh nyali. Ya walaupun akhirnya semua terkubur dan tidak kembali.

Jatuh Cinta

Jatuh cinta. Apa yang jatuh saat kita jatuh cinta? Yang jatuh adalah diri kita sendiri. Jatuh tenggelam ke dalam bola matanya melalui saraf-saraf mata yang mengikat erat tangan kita. Menghempaskan kita jauh ke dalam sana. Lalu mengapa sering kali jatuh cinta itu menyakitkan? Karena ketika kita terhempas jauh ke dalam bola matanya, tidak ada bantalan yang siap menahan kita. Atau sekedar uluran tangan malaikat cinta untuk membantu kita bangun. Bantalan yang dimaksud adalah bantalan yang terbuat dari bulu angsa yang sedang kasmaran kemudian dijahit dengan benang-benang cinta oleh malaikat cinta. Ketika uluran tangan pun tidak ada, biasanya malaikat sedang sibuk menjahit bantalan tadi. Kita datang terlalu cepat. Haha bisa-bisa aku menulis tentang cinta, sesuatu yang tidak aku ketahui benar keberadaannya.

Klise

Bicara pada malam seolah esok tidak pernah pagi. Meminjam kata cinta seolah mampu mengembalikan. Dan itu dua hal klise yang bisa kita lakukan tanpa ada satu kepastian kapan harus terhenti. Mungkin jalan yang ditapaki terlalu panjang dan tiada berliku hingga terkadang lupa arah dan lupa dari mana perjalanan ini dimulai. Mungkin aku butuh tersandung lalu tersungkur agar kamu kemudian membantu aku bangun. Lalu sama-sama kita cari arah yang selama hilang ditelan gelap beserta dinginnya malam. Ah tapi hidup tidak seindah itu. Yang ada, aku jatuh dan kamu akan berlari menjauh, bukan?

Wednesday, July 04, 2012

Kata Kita

Kata-kata menjadi satu-satunya yang mau mengulurkan tangannya untuk menghubungkan kita sekarang ini selain udara. Tidak ada ujung untaian rindu dan deretan kasih yang semestinya kita pegang untuk nantinya kita simpul mati di ranah yang namanya rindu. Pada udara, aku titipkan sedikit sentuhan telapak tanganku dengan harapan ia bersandar pada punggung tanganmu. Semoga ia tidak mendarat di atas punggung tangan orang lain yang sedang mendekap milikmu. Namun, pada akhirnya, hanya kata-kata saja yang sudah pasti tidak salah sasaran sekaligus juga yang memegang risiko paling besar untuk tidak sampai. Tak apa. Aku memang tidak pandai berkata-kata dan kamu terlalu pandai hanya untuk membacanya. Biarkan saja kata-kata ini menjadi ujung tali yang aku pegang sendiri. Aku akan cari ujung yang satunya lalu menyimpul-matinya di ranah yang berbeda. Ranah kesendirian.

Monday, July 02, 2012

Jangan Biarkan Malam Ini Kelam

Malam ini terlalu jenaka untuk kita lewati sendiri-sendiri. Bintangpun mungkin sanggup meminjam air mataku untuk menunjukkan betapa kelamnya ia bila tidak melihat kita bersama seperti malam-malam sebelum ini. Mari duduk sejajar sama rendah dan biarkan kata-kata kita melambung sama tinggi sampai hilang ditelan sunyi. Kemudian gelak tawa kita akan menjadi pengiring berlalunya detik demi detik menuju tujuan akhirnya, kenangan. Ambilah gitar di pojok sana. Petikkan dawai-dawainya dan kita mulai bernyanyi lagu-lagu kehidupan yang selama ini menjadi pengiring berputarnya hidup kita menuju tujuan akhirnya sendiri, kedamaian.

Sunday, July 01, 2012

Berlanjut

Di antara kita memang ada tali yang menali mengikat apa yang aku sebut jiwa tetapi di antara kami tidak pernah ada benang-benang yang terpintal menjadi lembaran-lembaran kain perca bermotif cinta. Maka, jangan pernah cemas bila aku tengah bergegas melempar kata-kata. Hanya kata, bukan cinta. Mungkin kata-kata cinta. Siapa yang tahu?

Kata-kata

Ketika tidak ada seorang pun berada selangkah di belakang kita, kata-kata yang berhak terbang akhirnya tidak punya tujuan akhir dan biasanya tersesat di relung-relung syaraf otak. Kemudian, berdiam lama di sana hingga lupa untuk berkelana di rongga-rongga telinga dan hati orang lain.

Ber-Kala

Ini delapan Juni yang ke 20 dan 32  di kala foto profil akunnya sudah ber-Kala :))

Beputar dan Bergetar

Ketika roda berputar, ia tidak serta merta hanya berputar. Ia akan bergesekkan, bersentuhan, dan apa yang terjadi selanjutnya sudah tersketsa. Ada yang akan berubah. Pasti. Begitu juga dengan roda hidup seseorang yang terus berputar bersama deru angin dan alir air  hujan. Perubahan demi perubahan datang berbondong-bondong bak pendemo ibukota yang bikin gempar. Perubahan yang lebih sering tidak dikehendaki dan aku hanya bergetar dibuatnya. Perubahan yang harusnya terbang saja bersama angin puting beliung atau hayut bersama air bah. BAH!

Thursday, June 07, 2012

Waktu

Kita menyatu dalam debur. Entah untuk berapa lama, aku tak sanggup mengukur. Kita melebur bercampur baur hingga nanti masing-masing dari kita saling mencium danur milik satu sama lain.

Too Late

Let me know that you were just late to know me. Tell me that you wish I had been born earlier so you could know me before knowing her.

Almost 1 year ago

Esok 20 dan 32.

Esok 20 Tahun

Ketika helai demi helai terisi penuh, ketika pena demi pena terkuras luruh, ketika langkah demi langkah mengukir peluh, pastikan hari demi hari terjalin tanpa keluh karena esok tak ada lagi keruh.

Ketika hujan demi hujan mengalir deras, ketika detik demi detik berlalu tak berbekas, ketika hati terhempas keras, kata demi kata tidak boleh terbang seperti kapas meski mereka terlepas, terhempas menembus batas.

Come and Go. Fly and Never Get Back.

Friends come and go but the true one won't get back in a long time 'cause they know where their home is.When they go and don't get back soon, perhaps they have found another you in a place where their heart is. Just realize it! Realizing that everyone you know well has another life to live out of your life is good for your own health.

Wednesday, April 18, 2012

Lampu Jalan

Lampu jalan merekah menoreh celah. Kita berjalan lamban mengemban beban merebos cahaya. Untuk apa berlari bila gelap masih akan menyelimuti hingga esok pagi? Bersantai-santai sajalah, pagi tidak datang secepat yang pernah kita kira. Kita masih muda. Masih pantas pantas bersandar pada jalan dihujani pijar lampu-lampu benderang.

Monday, April 16, 2012

The 1st Day of Midterm

The happiest thing is when someone who is on the wallpaper of your phone gives you his sweet smile in the morning. It will be the sweetest smile ever. You will remember that smile for a long time. You will clearly remember how he looks at you and how he gives you a smile. And yes, I did.

What's better than being given a very nice smile by the one you hope to live with? Nothing. I will never be wrong for this thing 'cause I bet that everything about love is always true... or claimed to be true.

Friday, March 23, 2012

Profile Picture

If someone you love said that he was stalking a facebook account and seeing the profile pictures, please recheck whether your profile picture album is locked or not. If yes, you know where you stand.

Bubar

Bila kita adalah malam, maka jarak adalah pagi yang meniadakan kita. Gulita langit adalah rumah di mana kita menghitamkan setiap perbedaan. Langit cerah merona adalah (lagi) pemudar harapan dalam dingin yang menyengat. Bisakah kita selalu satu di bawah naungan malam? Atau kah kita berkhianat saja menjadi pagi? Ataukah tidak keduanya? Bubar saja.

Sunday, February 12, 2012

Menulis


12 Februari 2012

Aku bukan ahli dalam tulis-menulis dan bukan juga orang yang menjadikan menulis sebagai salah satu kegiatan rutinnya. Hanya beberapa kali saja saat ada keinginan dan pemikiran, baru aku menulis. Yang aku tuliskanpun bukan sesuatu yang begitu menarik dan penting untuk dibaca oleh banyak orang. Aku tulis apa yang aku rasakan dan apa yang aku ingin tuliskan.  Aku menulis tanpa beban karena tujuanku menulis bukanlah untuk dibaca orang, bukanlah untuk mendapat pujian orang, dan bukanlah untuk dihafal orang.

Aku menulis karena banyak kata di dalam otakku yang begitu tidak beraturan. Otakku berkapasitas dan walaupun aku tidak tau berapa kapasitasnya, aku yakin otakku tidak akan mampu menampung kata-kata itu lagi. Aku butuh media untuk merangkai kata-kata itu menjadi barisan kalimat yang mudah dimengerti, setidaknya oleh aku sendiri. Ketika aku menulis, aku merasa diriku berada dalam puncak kebebasannya dalam mengungkapkan apa-apa yang tidak bisa diungkapkan begitu saja oleh bibirku.

Menulis aku jadikan satu-satunya pelarianku di mana tidak akan satu hal pun yang membatasiku. Karena itu, aku tidak pernah berusaha untuk menulis seindah mungkin. Karena keinginan untuk menjadi indah ada pagar-pagar tinggi yang membatasi. Kata-kataku butuh terbang tinggi tanpa batas.

Ada banyak hal yang mulutku tak kuasa mengucapnya. Aku tau persis kata-kata dalam deretan huruf sangat bisa menggantikan keberadaannya. Ketika kita berbicara, kita butuh lawan bicara yang mendengarkan dan menanggapi, tetapi dalam menulis, aku bisa menjadi yang satu-satunya. Aku tidak butuh tulisannku dibaca orang dan tidak butuh juga tanggapan dari orang. Aku menulis dan pemikiran-pemikiranku ikut bersamanya. Itu yang aku gunakan untuk menyimpan pemikiran-pemikiranku karena aku tau otakku terbatas.

Setelah aku selesai menulis satu tulisan, ada kepuasan tersendiri dalam diriku yang tidak bisa aku lukisan. Entah itu bagus atau tidak, aku puas. Rasanya seperti minum segelas air putih kala dahaga yang begitu dahaga. Ketika ada orang lain membaca, itu hanyalah pelengkap bahagia. Bila ada yang senang atas tulisanku itu bonus yang tidak pernah diharapkan.
Ya begitulah menulis menurutku.

1.07 AM 
Ditemani segelas teh manis hangat.

Saturday, February 04, 2012

Jogjes

AAAAKH UDAH LAMA GA NGEPOST DI SINI. MAAF YA DICUEKIN DULU. LAGI FOKUS SAMA BLOG TETANGGA :D

Dengan sangat tidak terasa liburan semester ini udah lebih dari sebulan. Enam belas hari lagi masuk dan kayaknya belum siap ngadepin semester depan. Belum siap ngadepin dosen-dosen dan mata kuliah yang lebih susah. Semoga semester 4 ga sesusah yang gue banyangin dan gue bisa dapet hasil yang lebih  bagus.  AMIIIIIIIIIN. 

Tanggal 17 Januari kemarin gue sempet ke Jogja sama temen-temen SMA gue; Dini, Ocky, Ressy. Udah lama banget punya rencana mau ke sana bareng tapi baru kesampen kemarin. Di sana cuma tiga hari dua malem. Jalan-jalan, muter-muter, dan belanja di sana. Sebenernya dari semua tempat yang gue datengin kemarin, udah pernah gue datengin sebelumnya :D 

Jogja! Dari dulu pengen banget menentap di kota ini. Gue suka suasananya yang beda banget sama Tangerang dan Nangor. Berasa ada di 'rumah' setiap ada di sini. Kuliah di Jogja udah ga kesampean tapi tinggal di Jogja harus banget kesampean! Kakak gue ada tiga dan semuanya kuliah di Jogja. Cuma gue doang yang terdampar lalu terjelembab di Nangor yang rasa-rasa beda banget sama Jogja. Gue selalu iri setiap kaka-kakak gue cerita tentang kuliah mereka di Jogja yang jauh lebih murah dibanding Nangor. Pokoknya suatu saat nanti gue harus tinggal di sana sama suami dan anak-anak gue. Makanya harus giat cari mamas Jogja nih hehe. Eh ini kok omongannya jauh bener ya, kuliah semester 4 aja belum mulai udah ngomongin anak sama suami haha gapapalah ya punya mimpi itu ga dosa.

Maret nanti ibu gue mau mudik. Mau nengokin mbah gue dan gue pengen banget ikut tapi apa daya gue mesti kuliah. Ga pernah ga mau kalo di suruh ke Jogja mah haha. Semoga liburan semester depan bisa ke Jogja lagi. Mau sama temen apa keluarga ga masalah yang penting ke Jogja.

Walaupun liburan ini gue cuma bisa ke Jogja, gue senengnya minta ampun. Tabungan gue belum cukup untuk ke Bali, Lombok, apalagi luar Indonesia :D



Taman Sari


 Parangtritis

ps: gue narsis jadi yang dimasukin foto gue aja ya :P :P

Monday, January 09, 2012

Who Unfollowed Me?

Kemarin sore, sekitar jam 4 sore, gue buka twitter lewat ponsel, yang udah jadi kegiatan yang paling sering gue lakuin di liburan semester yang panjang banget ini. Ga lama, ponsel gue bunyi nada khas kalo ada mention masuk beserta lampu ponsel yang kedip-kedip juga. Gue buka dan ternyata ada mention dari Roby, temen SMA gue. Dia nge-retweet tweet Nini ke gue yang kebetulan ga masuk ke mention gue karena profilnya Nini ini diprotek dan gue memang meng-unfollow dia dari beberapa minggu lalu. Udah cukup lama. Nih kaya gini tweetnya.



Nini bilang makasih karena gue udah unfollow dia tapi ini kayanya lebih ke yang 'menunjukkan kalo dia ga suka di-unfollow sama gue.' Sepenangkepan gue pas baca mentionnya, dia agak sakit hati gitu. Di tweet itu juga dia nanya tweet dia ganggu banget apa ga. *ya lo pikir aja, kalo gue unfollow ya berarti ganggu lah ya*. Tweet itu ga bakal sampe ke gue kalo ga di-retweet dengan kata 'aih' yang gue ga ngerti arti dan maksudnya apa sama si Roby. Dia kaget mungkin ya. Has 'unfollow' been another name of crime? *ck*. Mungkin dipikirnya unfollow itu suatu hal yang besar banget yang bisa merusak hubungan pertemanan. Padahal ga sedramatis itu kok toh Nini juga unfollow gue.

Sering kok gue juga menunjukkan ekspresi yang berlebihan kalo liat angka di follower gue berkurang, walaupun cuma satu. Eh tapi itu cuma becandaan aja dan bukan sesuatu yang datangnya dari hati. Dulu gue pernah bilang sama temen gue, Ratih, "Kadang gue malah mau punya followers yang ga banyak. Semakin sedikit followes kita makan akan semakin bebas lo mau ngetweet apa aja. Termasuk spamming ga jelas." Hal ini terbukti kok, gue dan Ratih gue ngetweet malem-malem di saat timeline sepi dan bisa cerita apa aja yang kita mau. Sebenernya gue juga biasa aja kalo ada yang unfollow karena gue udah tau pasti yang unfollow itu bule-bule ga jelas, akun-akun ga jelas, dan orang-orang yang gue ga kenal yang ga gue follow back. Sejauh ini belum pernah gue difollow sama temen gue yang gue kenal kecuali ya si Nini yang emang gue unfollow duluan. Ya jadi gue ga tau gimana keselnya di-unfollow sama orang yang kita kenal dan untuk kasus ini, Nini pernah duduk 1 kelas di kelas 11 SMA dulu. Dan karena hal ketidakpernahan gue ngerasain di-unfollow orang yang gue kenal, terciptalah tulisan ini :)

Awkward Conversation


Friday. January 6th

Gue sama Dwita lagi ngomongin nilai UAS yang beberapa udah keluar via BBM. Hari ini dapet kabar katanya nilai Prose Studies udah bisa diliat. Ngomonginnya jadi kemana-mana. Maklum, jomblo.

N: Nilai Prose sama Grammar udah keluar ceunah.
D: Aduh, mendadak sakit perut urang. Lo udah tau, Ty?
N: Belum. Ga ada yang ngeliatin.
D: Aduuh, deg-degan banget yaa. Lo tau dari mana, Ty udah keluar?
N: Kata Deliar di twitter. Iya nih ga tenang banget.
D: Iya, Ty barusan gue liat tweetnya. Aduh, keringetan kaya orang nahan b*ker nih gue.
N: Hahah siapa ya yang kira-kira ke Nangor?
D: Baca tweet yangg di-RT si Nanda ga? Kata temennya abis ngeliat nilai Prose rasanya pengen terjun bebas.
N: Anjir!!!!
D: Aduuh, yang begini nih yang bikin liburan berasa kuburan. serem
N: Iyaaa. Rasanya tuh kaya lagi BBM-an sama Ar**. degdegkan
D: Ecieeee Taty. Haha, kalo gue rasanya kaya mau ngeadd BBM ****. galau
N: Rasanya kaya pas tau *** sama **** jadian. ganyante
D: Rasanya kaya abis diputusin karena pasif dan monoton. depresi
N: Eh kata Nandud, Kelas A parah banyak yang D dan E.
D: Anjrit, itu parah betul.
(percakapan selanjutnya gossipin orang. ga baik di-publish).

Saturday, January 07, 2012

Broadcast Message


  1. Dapet BM, ujungnya ada kata-kata "...dalam waktu 12 jam gk dikirim musibah berupa dibenci orang akan sial sampai umur 48 thn, amin amin."
  2. Kalo mau mengingatkan ya mengingatkan aja tanpa harus ada embel-embel memaksa harus diteruskan dan ada ancaman kalo ga diteruskan.
  3. Isi BM-nya sih bagus, mengingatkan sesama muslim. Kalo info di dalamnya ga tau kebenarnya kaya apa. Tapi mbokya ga usah pake ngancam.
  4. Kalo mau ngeBM ya yang cerdasan dikit ya. Kalo emang isinya bagus, gue seneng banget bacanya.
  5. Tahun 2012 gitu. Kaya jaman SMP aja, kalo ga nyebar SMS ga lulus UN.
  6. Namanya juga anak SMP ya, masih labil binti gampang dibegoin. Nah, ini kan udah bukan anak SMP lagi ckck.
  7. Kalo lo dapet BM isinya bagus tapi ujungnya ngancem, mending pas mau lo BM lagi, diedit dulu deh. Diilangin bagian ngancem-ngancemnya itu.
  8. BM test contact lebih mending deh daripada BM yang ujungnya ngancem. Ya, walaupun gue masih ga ngerti aja tujuan 'test contact' buat apa.
  9. Harusnya kita bisa seleksi sendiri ya mana BM yang bagus untuk diterusin mana yang ngga.
  10. BM apa malak sih? Maksa bener~

Friday, January 06, 2012

Awkward Conversation





 





Tweet what you want to tweet. BEBAS!!!!

Terucap di Balik Hujan Sore


  • Hujan ini telah sudah menemani sejak hari menggelap. Entah mengapa enggan beranjak dari dekap. Mungkin ada ribuan kata yang ingin disampaikannya yang tidak cukup mudah untuk disusun menjadi kalimat-kalimat pengakuan. Aku beri kesempatan kepada pelangi untuk itu.
  • Hujan dan aku kini berteman. Berteman dengan mendung yang terus bergelayut pertanda enggan pergi. Aku salah mencari teman.
  • Sore dan hujan hari ini terlalu akrab. Barangkali lupa aku ada.
  • Kamu adalah pagi di mana aku menikmati secangkir teh manis hangat seorang diri.
  • Pagi dan aku tidak begitu bersahabat akhir-akhir ini. Banyak pagi yang terlewatkan tanpa sapaan hangat. Terlalu banyak pagi yang dihabiskan bersama cerita-cerita dalam mimpi semu. Tapi kau tahu? Masih terlalu banyak cinta untuk pagi-pagi yang belum datang karena mereka akan.
  • Begitu banyak sapaan 'selamat pagi' tak bertuan. Maukah kamu miliki satu?
  • Pagi akan tidak pernah tahu apa yang dilakukan malam. Pagi akan tidak pernah tahu bagaimana malam menyusun kata-kata sederhana untuknya. Dan pagi juga akan tidak pernah tahu siapa di balik malam.
  • Terlalu banyak kata-kata yang tersimpan dan akhirnya terlupa karena pada kenyataannya kata-kata yang terungkap dan terlupa lebih banyak lagi.
  • Ada kata-kata yang menggunung. Ada banyak yang terabaikan. Biarkan aku berlindung mencari damai di balik kata-kataku. Berlindung seolah aku mengenalmu. Hingga akhirnya aku rancu, aku mengenalmu sebagai kamu atau hanya mengenalmu sebagaimana dalam kata-kataku.
  • Kalau saja hujan ini mampu melipat jarak, kalau saja hujan ini mampu menuntaskan rindu, kalau saja hujan ini mampu menyampaikan kata, kurasa semua bahagia.
  • Aku hidup dalam kata, bertemankan koma, dan berkawankan titik. Di lain hari kadang aku berakhir pada tanda tanya dan seru. Seperti hari ini !?!!
  • Ketika diam adalah duniamu, sepi adalah temanmu. Ada masa di mana nanti sepimu berdifusi menjadi dingin yang menyelimuti diammu.
  • Kurasa hujan ini sudah bosan denganku. Dia yang tadinya datang bersama angin, kini meninggalkanku hanya bersama pelangi. Aku rasa aku lebih dari beruntung.
  • Ternyata ada saat di mana aku lelah melakukan apa yang tidak aku lakukan. Saat di mana pikiranku terbawa angin hingga jauh, sedang aku duduk tepaku padamu.
  • Hidup hanya sekali, tapi berhari-hari. Tidurlah ketika hanya itu yang membahagiakan kamu.
  • Tidakkah kamu heran gerangan apa aku kirim rangkaian kata selamat di malammu? Tidakkah kamu duga seberapa lama aku berencana?
  • Pada hujan aku berharap kamu duduk di sini. Pada Tuhan, aku berharap hujan pergi dari sisi. Pada apa aku berharap senyuman dari hati?
  • Gelisah yang bergelayut manja memanjakan diriku pada gerakan kaki yang dinamis, letupan kata yang egois, dan khayalan yang miris.
  • Kita tidak mengenal tapi kita berteman. Saling melempar katapun cukup. Melempar pandang terlalu berlebihan.
  • Katanya ada hal yang tidak harus dikatakan tapi harus dimengerti. Kataku semua hal yang diperkatakan saja sulit dimengerti. Bagaimana yang tidak? Katakan saja biar mudah, biar tergugah.

Thursday, January 05, 2012

Sebelas Oktober 2011

Ini pas Mollyna Ezyando (@ezyando) dan Camelia (@liacamel) ulang tahun. Ulang tahunnya barengan, 11 Oktober. Mau mendokumentasikan di blog aja beberapa fotonya :)) 












I LOVE YOU MORE THAN WORDS 
#kemudiannyanyi