Sunday, August 05, 2012

Layang-layang

Pagi selalu jadi tempatku bicara pada angin-angin dingin yang tiada ingin aku bagi selain kepadanya. Pagi ini aku menyapanya dengan hangat sehangat pelukan hujan di sore  kemarin. Aku bercerita tentang layang-layangku yang menari berlatarkan langit di atas bahari. Cakrawala menjadi saksi ketika kini layang-layangku berbelok arah, arah ke mana harusnya ia pergi di pagi hari dulu. Aku tarik, aku ulur benang layang-layang ini dari pinggir pantai yang setiap deburan ombaknya bersaksi bahwa telah banyak layang-layang yang hilang arah karena kemudinya terlena sepoi-sepoi angin pantai. Aku berkata pada angin-angin pagi agar tetap menjaga arah layang-layangku. Jangan sampai salah arah. Lagi.

No comments:

Post a Comment