Saturday, September 01, 2012

#1 Perkara 'Karena'

"The perfect words never crossed my mind. 'Cause there was nothing in there but you." 
Signal Fire - Snow Patrol

Kemarin ada yang bertanya dalam canda kepadaku, adakah dari sekian tulisan yang kutulis 8 bulan lalu itu ditujukan padanya. Aku bilang 'tidak' dengan cepat tanpa ada ragu yang menghambat. Kemudian, entah oleh kemudi siapa, percakapan berikutnya berjalan seperti yang sudah-sudah, khas percakapan waktu senggang. Aku tidak terlalu berharap dia menyodorkan kata 'mengapa' diikuti tanda tanya setalah aku jawab 'tidak'. Aku rasa, aku bukan seorang ahli dalam menyusun kata-kata untuk membangun sebuah kalimat yang dimulai dengan kata 'karena'. Pengalaman beri aku tahu, akan ada terlalu banyak fiksi yang terlibat di sana dan iya, aku bodoh dalam fiksi. 

Jika sampai waktu itu dia bertanya mengapa, maka dengan sigap tanpa komando, pertanyaan itu hanya akan kembali terjawab olehku dengan pertanyaan yang hampir mirip; "kenapa ya?" yang sama sekali tidak mengandung unsur paksaan dan kewajiban baginya untuk menjawab.

Selang beberapa hari sejak percakapan itu, pada satu pagi yang biasa, aku seperti dijatuhi ilham -atau apalah namanya aku tidak paham- saat mendengarkan sebuah lagu lama yang pernah begitu melekat di sela-sela rongga kepalaku beberapa tahun silam. Ilham -aku sebut saja begitu- ini seperti memberi tahu aku bahwa tidak semua kalimat tanya yang dimulai dengan kata 'mengapa' dan diakhiri tanda tanya memiliki keharusan untuk dijawab dengan sebuah kalimat yang dimulai dengan 'karena'. Di banyak hal, penggalan lagu memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku untuk menjadi sebuah jawaban bagi sebuah pertanyaan. 

Jadi, jika suatu saat nanti dia bertanya mengapa tidak ada tulisanku 8 bulan lalu yang ditujukan kepadanya, aku bisa menjawab dengan jawaban pasti tanpa perlu 'karena'. Aku akan jawab, "The perfect words never crossed my mind. 'Cause there was nothing in there but you." Tetapi jika ada yang memaksaku untuk menjawab dengan 'karena', aku bisa apa? Aku akan bilang, "Karena tidak pernah aku punya kata-kata yang indah dibenakku untukmu, yang ada hanya kamu." Hahah jangan pikir aku sudah pandai menyusun kata-kata untuk membangun kalimat bermulakan 'karena', aku hanya mengalihbahasakannya saja.

#30HariLagukuBercerita

No comments:

Post a Comment