Friday, March 23, 2012

Bubar

Bila kita adalah malam, maka jarak adalah pagi yang meniadakan kita. Gulita langit adalah rumah di mana kita menghitamkan setiap perbedaan. Langit cerah merona adalah (lagi) pemudar harapan dalam dingin yang menyengat. Bisakah kita selalu satu di bawah naungan malam? Atau kah kita berkhianat saja menjadi pagi? Ataukah tidak keduanya? Bubar saja.

No comments:

Post a Comment