Tuesday, November 16, 2010

sebuah gengsi masa kini

buat apa berlari jika tahu akan terjatuh, tersungkur, dan malu. buat apa mencintai jika tahu hanya akan bercinta sendiri, menepi, dan dalam sunyi lalu buat apa hidup jika nantinya akan mati, pergi, dan terlewati. tapi semua bukan perkara apa, tapi bagaimana. bagaimana kita berlari, bagaimana kita mencinta, bagaimana kita hidup. kita tidak akan jatuh lalu tersungkur dan terinjak malu bila kita berlari dengan benar. dengan prosedur yang berlaku. berlari dengan sepasang kaki. bukan berlari dengan mulut busuk. kita tidak akan bercinta sendiri hanya dalam hati bila kita bicara. berkata jujur dan apa adanya tanpa ada manipulasi otak. karena ini persoalan hati. diam. diam. diam. dengan diam, kita sukses menenggelamkan diri ke jurang pesakitan. kita tidak akan mati sia-sia bila hidup kita tidak sia-sia untuk orang lain dan terlebih diri sendiri. bijaksanalah dalam menggunakan hidup yang gratis ini. aku menulis ini bukan berarti aku melakukan hal-hal klasik di atas. aku hanya sok bijak. karena banyak cara yang dilakukan manusia tak tahu diuntung untuk bertahan hidup. dan ini caraku.

#eh ngomong-ngomong, entar gue pulang dong ke Tangerang.lebaran haji di rumah karena Taufiq ga jadi quiz hari kamis. aduh duh makin cinta nih gue #ambigu hahaha. seneeeeeeng bakal ketemu banyak temen. udah banyek janji yg nunggu untuk dilunasi haha

No comments:

Post a Comment