Sebenar-benarnya, setiap kita pernah ada di dalam suatu proses yang terlalu abstrak untuk dideskripsikan, namanya 'memilih'. Kalau banyak yang bilang 'hidup itu pilihan' gue agak ga ngerti maksudnya apa. Kalimat ini sepola sama judul lagunya Iwan Fals, Aku bukan Pilihan. Kalau bener kaya gitu berarti hidup itu salah satu pilihan dan mati adalah satu pilihan lainnya gitu? Kalau gitu pengertian, gue sih ga setuju. Hidup itu ketentuan dari yang di atas bukan pilihan yang bisa asal ditunjuk sesuka hati. Nah kalau menjalani hidup dengan baik itu keharusan mutlak menurut gue. Balik lagi ke kalimat 'hidup itu pilihan'. Gue lebih setuju kalau kalimatnya diganti dikit jadi 'hidup itu memilih'. Nah kalau gini kalimatnya, artinya jadi kurang lebih seperti ini, hidup itu ya isinya cuma milih aja. Gampang ya berarti hidup itu? Ya apapun yang keluar cuma lewat kata-kata yang berjejer emang selalu gampang. Tapi kenyatannya memilih adalah kata kerja yang paling susah untuk dikerjakan.
Kaya yang gue bilang di awal, memilih itu artinya terlalu abstrak. Kadang-kadang kita ga tau kalau lagi dalam keadaan harus memilih. Yang lebih fatalnya, kita ga tau pilihannya apa aja. Atau yang lebih nyusahin adalah ketika bingung menetukan pilihan. Yang ketiga, bisa jadi karena terlalu banyak pilihan atau terlalu dikit pilihan dan ga mungkin karena ga ada pilihan. Gue ga setuju banget kalau ada yang bilang, 'ya mau gimana lagi, ga ada pilihan.' Duh pilihan itu selalu ada. Inget ya hidup itu memilih. Gimana ceritanya di dalem hidup kita ada istilah ga ada pilihan. Namanya juga memilih, pasti ada yang harus atau bisa dipilih. Gue kasih contoh ya. Jadi misalnya nyokap lo beli 5 buah buat lo dan saudara-saudara kandung lo. Anggep aja buahnya itu ada pepaya, durian, jeruk, apel, sama mangga. Lo suka banget durian dan ga suka banget sama mangga. Pas hari itu ternyata lo telat pulang kampus dan pas lo nyampe di rumah ternyata buahnya tinggal buah mangga. Jangan bilang, 'ya mau gimana lagi, ga ada pilihan, tinggal mangga.' Coba perhatiin baik-baik ya. Pilihan lo ada 2 di situ. Yang pertama, ambil mangganya, kupas, makan, lalu nyokap lo bakal tersenyum. Yang kedua, jangan ambil magganya dan nyokap lo bakal kecewa karena buahnya ga dimakan sama lo padahal dia beli jauh-jauh di pasar pas hari masih subuh. Nah keliatan kan di mana pilihannya. Eh iya bukan berarti gue kasih saran ke lo untuk ga makan mangganya dan bikin nyokap lo kecewa. Gue cuma mau ingetin kalau selalu ada pilihan kapanpun dimanapun selama lo masih hidup. Dari sini juga keliatan kan kalau kita bisa mempertimbangkan risiko sebelum memilih.
Menurut gue, pilihan itu ada 2 macem.
1. Pilihan yang udah tersedia. Dari contoh cerita buah tadi, pilihan yang tersedianya itu ambil mangga.
2.Pilihan yang kita buat sendiri. Nah kalau ini jelas ya, pilihan yang tadinya ga ada jadi ada. Dari contoh cerita buah tadi sih pilihan yang kita buat sendirinya itu ya ga ambil mangganya.
Yang perlu diinget adalah setiap pilihan itu diciptakan lengkap dengan risikonya. Ibaratnya kalau lo perjaka dan mau nikahin janda anak satu, lo ga bisa cuma ambil ibunya aja. Anaknya juga mutlak pasti lo dapetin. Jadi, risiko juga adalah hal yang wajib dipertimbangkan atau seenggaknya dikira-kira sebelum menjatuhkan pilihan. Risiko dari memilih itu beda-beda, ada yang besar, ada yang kecil. Begitu juga kalau kita lagi dihadapkan ke banyak pilihan. Banyak juga risiko yang harus dipertimbangin.
Ada satu lagi hal yang paling penting dari konsep abstrak ini. Harus inget kalau 'tidak memilih juga merupakan pilihan'. Nah loh gimana tuh maksudnya? Ini sebenernya sama aja kaya konsep pilihan nomer 2 tadi, pilihan yang kita buat sendiri. Langsung aja nih ya ke contoh. Misalnya lo deket nih sama 2 orang. Lo bingung nih mau sama yang mana. Tapi akhirnya mutusin untuk lo ga milih salah satu di antara 2 orang itu. Dan keputusan itu merupakan pilihan yang lo buat sendiri. Pilihan yang lo ambil itu ya membuktikan kalau tidak memilih juga merupakan pilihan.
Selamat memilih :)
No comments:
Post a Comment