Sunday, November 20, 2011

Kemarin

Ada sebagian dari dirimu yang tertinggal dan kemudian terperangkap dalam atmosfer dimensi ruang kemarin. Kakimu kuat menatap jalanan panjang yang entah sudah berapa lama kamu susuri. Kamu tidak menyadari ada bongkahan-bongkahan yang terlupa. Hingga banyak alasan yang selalu berhasil membujukmu kembali. Kembali ke dimensi ruang kemarin. Memang..memang harus ada yang kamu ditingkalkan. Harus ada yang terlupa agar cepat terkubur debu zaman. Memang! Tapi ada juga yang seharusnya kamu gandeng erat. Berjalan beriringan. Sampai garis akhir. Ada! Tapi ya kalau sudah terlanjur ya sudah. Kemasi saja yang harus dikemas dan dibawa sekarang. Yang kemarin? Ya anggap saja sebagai kenang-kenangan dan tanda bahwa kamu pernah berdiam di sana.

No comments:

Post a Comment