Wednesday, November 30, 2011

#Decemberwishes

♪♫ It's 11:11
Make a wish and make a wish and say
It's 11:11
Make a wish and make a wish and say
It's 11:11
Make a wish, make a wish and say
I hope you come true
*Heyhihello - Eleven Eleven*

I daresay that wishing is the best thing to do while you're willing to be better. Say what you hope for and do what you want to. Don't be afraid to have many wishes 'cause as long as you try, they will come true. There's nothing wrong with wishing many things. It's wrong if you just wish, wish, wish, and wish without do anything. Make yourself feel free to make wishes!!

It's November 30th!!! LET'S MAKE A LIST OF WISHES. LET'S MAKE A HOLIDAY'S SCHEDULE.
A lotta wishes have been hoped for my December. December has to be a good closer of this long journey so get your whises listed. 
  1. Having a success final exam --> get better result.
  2. Being more thrifty! --> collect money money money for holiday.
  3. Being healthy! --> do final exam well.
  4. Having a happy holiday which has been planned with my friends. --> happy!
  5. Being more faithful. --> do prayers on time.
  6. Having so much interesting time with my nephews. --> good auntie.
  7. Sharing all my stories with my eldest sister like we used to. --> good little sister.
  8. Spreading so much love for all my friends. --> be a better friend.
There are so much things that happened on this year and so much thankfulness have to be raised for all that I got. I wish that December will attractively close this year, year of some hopeless dreams. I wish the best for everyone. *cross my fingers*

Those are the best things I'm hoping for!! Lemme know yours!!

Namanya Juga Kuliah

*memasuki halaman blogger dengan kepala berasep gara-gara kuis Upper Intermediate Grammar*

Final exam has been waiting!!! 12 days left.

Nah loh udah mau final exam lagi aja. Semester 3 yang kepotong puasa dan lebaran ini kayanya berlalu cepet banget. Tanggal 12 Desember udah mulai minggu UAS lagi. Mata kuliah umum di-UAS-in di minggu pertama, tanggal 12-16 Desember. Nah kalau mata kuliah jurusan yang selalu bikin jantung berdegum 5 kali lebih cepat dari biasanya ini mulai di minggu kedua, tanggal 19-23 Desember. Semester ini gue ada 8 mata kuliah yang 7 di antaranya adalah mata kuliah jurusan dan mata kuliah umumnya cuma 1, Sejarah Kebudayaan Indonesia (SKI).

Semester ini menurut gue paling beda dari 2 semester sebelumnya. Gue mau cerita tentang salah satu mata kuliah gue, Writing for Professional Purposes yang diajar sama ibu *teeeeet*. Oke untuk selanjutnya gue sebut Butet aja ya. Jadi, kelas writing ini menurut gue lebih susah daripada kelas-kelas writing sebelumnya yang diajar sama Pak Eko dan dosen favorit gue, Bu Atwin. Kenapa gue bilang lebih susah? Iya karena dari nama mata kuliahnya aja udah 'Professional Purposes', berarti kita nulis dengan tujuan publikasi yang bisa menghasilkan uang dan tujuan khusus lainnya. Sesuai silabus yang Butet ini jelaskan di awal perkuliahan, kita bakal ngebahas 2 jenis tulisan; Jurnalistic Writing dan Business Writing. Gue tertarik banget sama mata kuliah ini....pada awalnya. Menurut gue, mata kuliah ini bakal ngembangin kemampuan gue yang mendem ini di seni tulis-menulis. Apalagi salah satu bahasannya adalah Jurnalistic Writing, menarik banget buat gue. Eh tapi ternyata di semester ini gue cuma 4 kali ketemu Butet di kelas, entah kenapa. Butetnya sering banget berhalangan hadir padahal jadwal kita udah diganti biar ga bentrok sama jadwal Butet yang lain. Yang paling sedih adalah waktu UTS yang juga ga ketemu Butet di kelas dan Butet kirim e-mail ke ketua kelas gue, Aghni yang isinya soal UTS. Jadi, UTS nya adalah memfoto satu objek yang ada di kampus dan tulis mengenai objek itu minimal 2000 kata. Gue ulangin ya, 2000 kata!!!! Please banget, deadline-nya ga sampe seminggu dari waktu e-mail diterima. Gue agak miris aja pas tau tugas UTS-nya kaya gitu. Semester 2 gue juga ditugasin nulis essay 3000 kata sama Bu Atwin TAPI ITU UDAH DIBILANGIN DARI AWAL MASUK DAN DIKUMPULIN DI AKHIR SEMESTER. Kurang dari seminggu?!! Anak-anak kelabakan termasuk gue karena sebelumnya Butet juga kasih tugas -lagi-lagi karena dia ga bisa masuk kelas- buat suatu rekaman radio yang dikumpulin beserta scriptnya. Nulis script radio ini emang masuk ke jurnalistic writing.

Alhamdulillahnya...

Monday, November 28, 2011

Terbelit Kata


♪♫  Goodbye my almost lover
Goodbye my hopeless dream
I’m trying not to think about you
Can’t you just let me be?

*A Fine Frenzy - Goodbye Almost Lover*


Diam ini bukan bernama rindu, tidak juga bernama lengkap rindu yang terlalu dalam. Diam ini hanyalah akumulasi beberapa pemikiran-pemikiranku di waktu senggang, waktu yang sebenarnya aku ciptakan sendiri di balik riuh dentuman nada. Mungkin kemudian, diam ini berbicara lebih banyak dengan bahasanya sendiri tentang apa yang ia tangkap selama bersamaku kemarin yang mungkin juga terlalu lama baginya. Diam ini sepertinya tengah menarikmu lebih dalam ke dalam dimensi rasa di mana kamu akan dipaksa mengenal lebih jauh tentang rasa ketimbang kata-kata. Seharusnya kamu terjelembab di sana agar diam ini pergi berganti dengan ramai. 
Hari kemarin, hari ini, dan sampai sekarangpun ternyata diam tidak juga membawamu masuk ke dalam dimensi rasa dan tidak juga menahanmu. Dalam deretan keangkuhan ini, aku sempat berpikir untuk pergi bersama diam ke manapun itu asalkan arahnya ke depan dan meninggalkan kamu yang sedang sibuk terbelit kata-kata.

saved

Kesederhanaan yang terlalu ditonjolkan adalah suatu kemewahan yang terumbar luas.

Gagasan utamanya sudah tercetak miring. Gagasan-gagasan penjelasnya masih tersesat di labirin-labirin otak kiri saya.

Saturday, November 26, 2011

Pura-pura Tidak Tahu

Seseorang yang mengetahui banyak hal sekalipun hal-hal kecil yang tidak terlalu penting sering kali menjadi bunga paling indah di kebun sebelah rumah. Banyak orang akan memandang berbeda, mungkin sebagian tekesima dan akhirnya timbul keinginan untuk memiliki. Tapi sudah lama saya berpikir di luar lingkaran. Sebagian otak saya yang sering kali bekerja terlalu keras untuk hal-hal yang sama sekali tidak penting berkata bahwa ada kalanya berpura-pura tidak tahu itu penting adanya. Bukan. Bukan berbohong, tapi pura-pura tidak tahu. Pura-pura tidak tahu yang biasanya dikonotasikan tidak baik adalah keadaan dimana kita mengetahui dengan baik tentang sesuatu namun kita seolah-olah belum tahu ketika ada seseorang yang menginfokan hal tersebut kepada kita. Lalu bila timbul pertanyaan 'mengapa' maka jawaban yang tepat setelah kata 'karena' adalah berpura-pura tidak tahu di waktu-waktu tertentu merupakan salah satu wujud penghormatan, penghargaan, dan pembahagiaan untuk orang lain yang kita anggap penting dan perlu.

Saya yang kadang-kadang sok tahu bukanlah termasuk orang banyak tahu tapi saya memaksakan diri saya untuk melakukan hal yang disebut 'pura-pura tidak tahu' tadi. Izinkan saya memeberi contoh. Ketika ada seorang teman datang kepada saya dengan wajah sumringah setelah beberapa saat sebelumnya baru saja mendapat kabar luar biasa gembira yang berbunyi "ga jadi ulangan fisika", reaksi yang saya siapkan secara dadakan adalah memakai wajah yang lebih sumringah daripadanya dan berkata dengan luar biasa semangat 'ah serius lo?'. Keadaan ini terbentuk karena ternyata saya sudah tahu kabar luar biasa gembira ini dari hari kemarin yang berasal dari salah seorang teman baik di kelas lain. Kalau kemudian timbul tanda tanya setelah kata 'mengapa' maka kalimat yang mengikutinya adalah karena saya tidak mau serta merta memcahkan wajah sumringah teman tersebut. Hal yang paling membahagiakan sebenarnya adalah membuat orang lain tahu bahwa kita bahagia karenanya. Bisa bayangkan bila kata-kata yang keluar dari saya setelah kata-kata 'ga jadi ulangan fisika' yang diutarakan seorang teman adalah 'emang! kemana aja'? Saya yakin dan sangat yakin dia akan merasa tidak berguna dan mungkin jadi kecil hati. Saat itu juga saya telah menggagalkan usahanya yang sebenarnya untuk membahagiakan saya atau paling tidak berbagi kebahagiaan.

Kalau ada yang berpendapat bahwa apa yang saya lakukan itu hanyalah memberi kebahagiaan semu hanya karena ingin melihat teman tersenyum dan merasa menjadi setengah dewa, saya pastikan itu salah. Ekspresi yang saya keluarkan hanyalah ekspresi yang sebelumnya sudah saya lakukan di kurun waktu tertentu sebelum teman saya datang dengan kabar tersebut dan saya ulangi lagi di depan teman saya. Tidak ada yang semu karena pada akhirnya kita sama-sama bahagia. Biarlah sesekali saya menjadikan ia pahlawan dalam cerita saya. Melihat teman bahagia adalah hal yang membahagiakan diri saya sendiri. 
Hal ini berlaku juga untuk hal-hal buruk yang tidak bisa dihindari yang biasanya menyisakan luka di hati. Ketika itu terjadi, maka kata-kata yang harus saya cetak tebal adalah melihat teman bersedih adalah hal yang paling menyedihkan diri saya sendiri.

Saya sudah membiasakan hal ini sejak lama tapi entah apa dan kenapa, saya tidak lagi melakukan hal membahagiakan ini. Saya cenderung untuk jadi yang paling menonjol dengan menunjukkan bahwa saya tahu banyak hal dan tahu lebih dulu. Mungkin persaingan lingkungan, tapi untuk apa? Untuk apa menjadi paling menonjol kalau tidak membahagiakan orang lain? Terlebih lagi jika apa yang saya tonjolkan adalah bukan apa-apa. Saya ulangi, saya bukanlah orang yang mengetahui banyak hal secara jelas dan terperinci. Jadi, apa yang bisa saya tonjolkan?


"Tuhan bila aku terlalu tinggi hati, rendahkanlah aku dengan hati-hati." -Rahne Putri

Friday, November 25, 2011

Classmates






KELAS C SASTRA INGGRIS UNIVERSITAS PADJADJARAN 2010

#FYMJodoh

Mentok di tugas akhir Prose Studies, ngepost aja deh.
Mau sedikit cerita tentang temen gue, Debby Ulfah. Ini kejadiannya tanggal 5 November 2011 kemarin. Gue abis main sama Ratih ke suatu tempat sama Debby juga tapi dia dateng telat. Telat banget. Golongan As-Siah dia. Sabtu-sabtu kuliah :P

Pas gue sampe rumah, mandi, buka laptop, kepoin orang, mantengin TL dan ternyata malem itu @yeahmahasiswa lagi ada #FYMJodoh. Ya kaya acara promote-promote yang jomblo gitu hahaha. Belakangan gue lagi ngebahas tentang jomblo yang kebetulan melekat di gue dan di Debby soalnya temen kita yang lain, sebut aja namanya Ike baru jadian!!!! dahsyat. Makin jadi jomblo ngenes aja tuh si Debby eh kita deng. Terus gue iseng kan mention ke @yeahmahasiswa promosiin Debby. Iseng banget dan ga nyangka bakal di-retweet hahah. Orangnya ngomel-ngomel gitu sama gue tapi gue tertawa terbahak-bahak ga bisa berenti haha banyak yang kemudian ikutan nge-retweet kaya bang Imam, bang Hijri, Dina, Ike, dan buanyak lagi :)


Agak ngenes juga sih ada kata-kata "ga ada yang istimewa sih dari dia, makanya dia jomblo." HAHAHA gue bingung mau nulis apa tadinya saking terlalu banyak yang ISTIMEWA dari dia :P :P :P
Gue berharap sih abis kejadian itu dia ga jomblo lagi eh tapi ya namanya juga manusia, cuma bisa berharap. MASIH JOMBLO JUGA DIA SAMPAI SEKARANG
*minta ditimpuk banget ya gue padahal gue pun single :P*

SELAMAT HARI GURU NASIONAL

Hari ini tanggal 25 November 2011 yang mungkin sebagian dari kita ga tau ya kalau hari ini adalah Hari Guru Nasional. Mungkin buat sebagian orang, hari ini biasa-biasa aja ya tapi agak sedikit spesial buat gue. Kenapa sedikit spesial? Ya karena bokap gue itu adalah guru. Ga berenti di situ, kalau ada yang bilang buah jatuh ga jauh dari pohonnya, itu bener juga soalnya dua dari tiga kakak gue juga ikutan jadi guru. Gue juga tinggal di komplek sekolahan. Jadi, komplek rumah gue itu isinya ya guru-guru dan staff sekolah itu tapi ini bukan komplek rumah dinas. Guru, sekolah, dan embel-embelnya emang udah melekat banget di gue dari gue kecil. Dulu pas gue masih bandel -sekarang juga sih- gue main ujan-ujannya di sekolahan itu sama temen-temen gue. Kebetulan sekolahannya ini gede banget. Ada lapangan basket, aula, dan lapangan upacara yang jadi tempat main gue sama anak-anak komplek. Yang paling seru sih main bola 'boi' yang lebih dikenal 'batu tujuh' eh apa 'tumpuk' ya? ah lupa. Rame banget pokoknya waktu jaman gue kecil dulu. Ga kaya sekarang yang anak SD aja mainannya mal, heboh-hebohan gadget, dan apapun yang berhubungan dengan teknologi. Mana pernah anak jaman sekarang mainan ujan, nyari kecebong, dan mainan-mainan asik lainnya. Mungkin mereka juga ga kenal mainan galaksin kali ya. Kasian.

Oke balik lagi ke topik ya. Tadinya ibu gue nyuruh gue untuk jadi guru juga dan sangat berharap gue mengikuti jejak bokap dan kakak-kakak gue. Begini kata ibu gue dengan logat jawanya.
Anak cewe itu pantesanya jadi guru, bisa urus suami, anak-anak, sama ngurus rumah juga. Nanti kalo anak sekolah libur, kamu juga ikut libur kan. Anak-anak ga jadi anak pembantu, ga juga dititipin ke neneknya. Nanti malah ga kenal sama ibunya. Bahaya. Nanti kan kalau jadi guru bisa jadi PNS, terjamin. Kerjanya juga ga capek. Anak sekolah pulang ya kamu juga pulang. Nanti kalau anakmu punya PR kan enak, nanti kamu sendiri yang ngajarin.
Nah, kurang lebih kaya gitu deh. Itu ucapan yang ibu gue ulangin terus pas jaman-jaman kelas 3 SMA. Dan bagaimana dengan gue? Gue sungguh-sungguh ga mau jadi guru. Entah kenapa. Waktu itu gur mikir kalau gue ga mau kerja yang terjadwal. Berangkat jam segini pulang jam segini. Gue mau kerja yang bisa bikin gue berkembang. Dulu, gue mikirnya kalau jadi guru ya bergaulnya sama orang itu-itu lagi dan ilmu gue ga nambah dan cuma pusing ngadepin anak-anak nakal. Apalagi gue bukan pribadi yang sabar kalau ngajarin orang. Bukan juga pribadi yang gampang menyampaikan maksudnya ke orang lain. Tapi ibu gue mau banget gue jadi guru. Yaudah gue ikutin aja maunya beliau.

Wednesday, November 23, 2011

#nomention

Ternyata eh ternyata, ga semua tweet #nomention itu ga sampe ke orang yang dimaksud loh. 











Tuhan ternyata selalu menyampaikan apa yang kadang-kadang ga mampu kita sampaikan. Ketika saat itu juga, semesta berkonspirasi untuk itu. Yah mungkin ini kebetulan tapi sayangnya gue ga percaya yang namanya kebetulan :)

Monday, November 21, 2011

Menangis itu Melegakan

Menangis tidak melulu memerlukan air mata tetapi ada beberapa orang yang begitu sensitif dan ekspresif atau lebih tepatnya cengeng, yang begitu mudah berair mata. Mungkin untuk sebagian kelompok orang, menangis adalah suatu hal yang tidak lazim dilakukan tetapi banyak yang lainnya terbiasa berair mata, entah karena kesedihan yang memang tidak bisa tertahan atau karena perasaan yang tidak terdefinisikan. Hal yang paling menyakitkan adalah detik-detik ketika air mata mulai memuncah keluar. Ada sesak di dada yang begitu hebat yang mendorong molekul-molekul air mata keluar. Ada otot-otot yang menegang yang membuat suasana tegang. Perasaan sedih atau perasaan tidak terdefinisikan lainnya larut bersama air mata dan kemudian mengalir keluar dari diri kita. Itu mengapa kita -yang tebiasa menangis- akan menemukan ketenangan jiwa setelah menangis. Jika ada beberapa pihak yang berpendapat bahwa menangis tidak ada gunanya dan tidak akan merubah situasi, itu salah menurut saya. Menahan beban yang sangat besar yang terus meronta di rongga dada akan jauh lebih merusak situasi yang mungkin susah buruk. Kebalikannya, ketika kita melepas beban itu, akan ada yang terleganya yang kemudian ruang kosong pun tercipta untuk hal-hal lain yang berguna untuk meperbaiki situasi. Jangan suruh orang yang sedang menangis itu untuk berhenti. Suruhlah mereka menangis sepuas-puasnya dan sejadi-jadinya agar segala kesal, sedih, dan apapun itu yang ada di hati dan pikirannya keluar bersama air mata yang kemudian tersapu oleh tisu dan akhirnya dibuang bersama tisu itu. Menangis membuat kita lega. Menangis membuat kita lega, untuk kita yang terbiasa menangis.

Lalu bagaimana dengan menangis tanpa air mata?

Tentang Hujan

Musim hujan. Setiap hari diguyur hujan. Banyak yang menari di bawah hujan, namun banyak juga yang berlari dari hujan. Aku salah satunya. Aku benci kehujanan. Menurutku, hujan hanya menelungkupkan kita pada kubangan kegelisahan tanpa akhir melalui pengharapan tanpa wujud. Air hujan yang mengalir deras membawa serta setumpuk kenangan tentang hari kemarin. Dalam hujan, banyak keheningan-keheningan yang menyedihkan tercipta yang kemudian menghadirkan sederet pengharapan-pengharapan yang mengandung banyak penyesalan. Entah mengapa, hujan tidak membuatku tenang walaupun sejuta orang di luar sana berkata sebaliknya. Banyak kesedihan-kesedihan yang tiba-tiba menghujam di sela-sela dentuman air yang jatuh ke kubangan. Ada segenggam kegelisahan yang tiada terdefinisi ketika suara hujan bercampur petir dan geluduk menyapa telinga. Karena itu, selalu ada setumpuk keinginan agar hujan segera berakhir. Yang paling aku tidak suka adalah hujan di sore hari yang memperpanjang deretan kata-kata pilu dalam dinginnya rindu. Rindu hari kemarin. Hari-hari bersama orang-orang terkasih yang mungkin saat ini sedang bergelut dengan hujan dan sekawannya. Aku tidak suka hujan bukan berarti aku tidak mensyukuri karunia tiada ternilai yang diberikan oleh pemilik hujan ini. Aku hanya tidak suka. Aku bukan tidak bersyukur.
Aku pernah berpikir tentang menari di bawah hujan yang selalu didefinisikan sebagai sesuatu yang menarik untuk dilakukan. Tidak! Itu bukan suatu yang indah. Menari di bawah hujan bukan sesuatu yang indah menurutku. Menari di bawah hujan adalah sesuatu yang lebih dari hebat. Bisa-bisanya dia menari di bawah hujan. Dia yang menari di bawah hujan kemudian akan bergumul dan menyatu dengan hujan. Dengan apa yang aku tidak suka. Hebat!
Banyak orang-orang terdekatku yang senang hujan. Mereka mencintai hujan seperti mereka mencintai kekasihnya yang lama sudah tidak hadir di hari-hari sendirinya. Bagi mereka hujan meneduhkan. Hujan seperti menciptakan suatu melodi yang kemudian mengalunkan ketenangan jiwa. Ada butir-butir kebahagiaan yang mengalir bersama air hujan yang membuat mereka teperangkap dalam ruang kedamaian. Suara hujan adalah terapi alami bagi jiwa-jiwa yang merindukan hujan. Kenangan-kenangan yang dibawa kembali oleh hujan adalah pergumulan yang sangat mereka nikmati karena mereka yakin hujan tak hanya membawa kenangan masa lalu tapi juga akan membawa sebait warna-warni pelangi di lembaran biru langit yang luas.
Biarlah mereka menari di bawah hujan dan biarkan aku berharap hujan cepat berakhir karena aku tidak suka air.

Sunday, November 20, 2011

HAPPY BIRTHDAY MUTIARA PUTRI

Ulang tahunnya udah dari tanggal 14 Juli kemarin, tapi baru sempet upload foto-fotonya nih. Jadi, ceritanya kita nginep di tempat Tiara, 2 malem. Jalan-jalan dan sempet nonton juga. Nonton Insidious. Anjirlah mau pulang rasanya pas nonton itu. Gila ngagetin banget. Untung ramean. Nih dia fot-fotonya. Kalo lengkapnya kita ngapain aja, gue udah lupa, udah lama banget.


Mollyna bergelut dengan tugas Essay Writing

Stok makanan. fyi, kerjaan kita di sana makan doang

Tiara, Nadia, Me

idem

Molly, Dwita :p>

Tanpa Camel, belum dateng.

At Least 1000 Words


Taty Yuniyarti
180410100109
The Development of English Language

Beowulf
Beowulf is a title of an oldest surviving poem which was written in Old English, the language of the Saxons. It is a heroic epic poem which sets in Scandinavia before the migration. Beowulf which is in a single manuscript known as the Nowell Codex consists 3.128 alliterative lines. It was composed by an anonymous Anglo-Saxon poet around 700 A.D. The action of the poem takes place around 500 A.D. The spirit of the poem is somber and grim. There is no unqualified happiness of mood, and only brief hints of delight in the beauty and joy of the world (Lombardi 2011). The Beowulf manuscript had been badly damaged in a fire in 1731. In 1993, the British Library initiated the Electronic Beowulf Project. Through the use of special infrared and ultraviolet lighting techniques, the covered letters were revealed as electronic images of the manuscript were made. “Beowulf contains many pagan and folkloric elements, but there are undeniable Christian themes as well. This dichotomy has led some to interpret the epic as the work of more than one author. Others have seen it as symbolic of the transition from paganism to Christianity in early medieval Britain (Snell 2011).”

Beowulf is the hero of the poem and his adventures are its primary focus on the poem. The poem tells us about adventures of Beowulf who battles his three enemies. Beowulf is a prince of the Geats of southern Sweden who comes to Denmark to help King Hrothgar. Hrothgar is the king of the Danes. Beowulf helps King Hrothgar to rid wealthy mead-hall named Heorot, of a terrible monster known as Grendel. Hrothgar needs someone who can defeat Grendel. Grendel is a monster that has a very big body. In the poem, Grendel and his mother are descendants of the Biblical Cain. Grendel is King Hrothgar’s son. Grendel is monster like his mother. Grendel is angry when King Hrothgar, his wife, and his warriors spend their time singing and celebrating in their maed-hall, Heorot. Every night, Grendel attacks Heorot, kills Danish warriors, and sometimes even eats them. “But Grendel dares not touch the throne of Hrothgar, because it is described as protected by a powerful god (Wikipedia 2011)”. Because of that Grendel does not attack King Hrothgar. In fact, Hrothgar was a great warrior in his time, but now he is an old king and cannot protect his people. Beowulf offers to fight Grendel himself because he owes Hrothgar because Hrothgar helped out his father.
Beowulf decides to defeat Grendel without any kind of weapons. He wants to against Grendel in a balance fighting. At night, Grendel comes when Beowulf is sleeping in the nude condition. Grendel attacks the Danish warriors. Beowulf attacks Grendel with bare hands as his promise. Through a fierce battle, Beowufl successfully defeats Grendel. Grendel leaves Heorot without his arm. He runs to his place where his mother is before he finally dies. Before he dies, his mother decides to avenge her son. Hrothgar’s People celebrate it with cheers. Hrothgar gives Beowulf many presents and treasures to reward him for his battle with Grendel. Seeing that success, the Hrothgar orders Beowulf to kill Grendel's mother.

Beowulf comes to the place where Grendel’s mother is. He wants to kill her as what Hrothgar says. He comes with the sword but when he meets her, he is surprised. A sexy woman with a tail behind appears. She is Grendel’s mother. Beowulf swings his sword but could not get her. Grendel’s mother seduces Beowulf and offers Beowulf to be a king so he will get the glory and wealth. She successfully seduces Beowulf. The agreement between them ends when the gold horn that is brought back by Beowulf to Grendel's mother. Beowulf comes back to Heorot and says that he has successfully killed Grendel’s mother. Hrothgar declares that Beowulf is the heir to the throne because he has no descendants. A moment later, Beowulf kills himself and he dies. Then, Beowulf becomes a king and has full power.


After many years later, a shepherd finds the golden horn and returns it to the kingdom. Beowulf is shocked. He immediately goes to see the Grendel’s mother in the cave.  Grendel’s mother does not come out but another one who claims himself as Beowulf’s son comes in. The figure then turns into a dragon. Courageously, Beowulf resolves to fight the dragon. He uses weapons this time, unlike when he fought Grendel because Beowulf knows that the dragon has fire. He asks his warriors to stay behind and let him fight alone.There are some picture in his crown which was given by Hrothgar that show the way to defeat the dragon. Then they fight but Beowulf knows his sword cannot cut because of the dragon's scales. To defeat the dragon, Beowulf has to break the dragon’s heart because it is the place where the fire is. His sword cannot reach the dragon’s heart and the sword falls. Beowulf decides to cut his arm in order to reach the dragon’s heart. He successfully reaches the dragon’s heart and breaks it. The dragon is defeated by him. Then, Beowulf and the dragon fall. Both of them die in the shore. Beowulf's body is to be burned in a pyre along with much gold.  The people are in sorrow when they hear of the death of Beowulf.

References
Lombardi, E. (2011). "Beowulf."   Retrieved September 19th, 2011, from http://classiclit.about.com/library/bl-etexts/rfletcher/bl-rfletcher-history-1-anglo-saxon-beowulf.htm.
Snell, M. (2011). "Beowulf - What You Need to Know about the Epic Poem."   Retrieved September 17th, 2011, from http://historymedren.about.com/od/beowulf/p/beowulf.htm.
Wikipedia. (2011). "Beowulf."   Retrieved September 19th, 2011, from http://en.wikipedia.org/wiki/Beowulf.


Final Bulutangkis Perorangan SEA Games XXVI

Kemarin, Sabtu 19 November 2011 ada final bulutangkis SEA Games XXVI di Istora. Final bulutangkis perorangan. Gue udah dari jauh-jauh hari diajakin sama temen-temen gue si Agus sama Aul. Tadinya udah ga mau ikut dan berniat buat tetep di Nangor eh tapi gue pikir-pikir lagi kapan lagi coba kalo ga tahun ini? Tahun depan di Myanmar. Indonesia ga tau kapan lagi jadi tuan rumah SEA Games dan belum tentu lagi ada di Jakarta kan. Yaudah gue balik deh hari Jumatnya bareng si Dwita. Tadinya Dwita sama Camel mau ikut tapi karena satu dan lai hal mereka ga jadi ikut. Gue akhirnya kesana berlima, gue, Agus, Aul, Hana, sama temennya Hana. Gue kesana dulu sama Agus buat beli tiket. Jam 9 dari rumah. Nyampe sana ternyata loketnya belum rame dan ga pake antre. Alhamdulillah. Telat dikit bisa pingsan kelamaan antre hahah.

Tiket Tribune 2 

me and tickets

All Indonesian Final. Nita/Anneke vs Nadia/Vita
gold medal: Nitia/Anneke


Tantowi/Natsir won gold medal
Me, Aul, modo, and modi

Kemarin

Ada sebagian dari dirimu yang tertinggal dan kemudian terperangkap dalam atmosfer dimensi ruang kemarin. Kakimu kuat menatap jalanan panjang yang entah sudah berapa lama kamu susuri. Kamu tidak menyadari ada bongkahan-bongkahan yang terlupa. Hingga banyak alasan yang selalu berhasil membujukmu kembali. Kembali ke dimensi ruang kemarin. Memang..memang harus ada yang kamu ditingkalkan. Harus ada yang terlupa agar cepat terkubur debu zaman. Memang! Tapi ada juga yang seharusnya kamu gandeng erat. Berjalan beriringan. Sampai garis akhir. Ada! Tapi ya kalau sudah terlanjur ya sudah. Kemasi saja yang harus dikemas dan dibawa sekarang. Yang kemarin? Ya anggap saja sebagai kenang-kenangan dan tanda bahwa kamu pernah berdiam di sana.

Canvas

I was tagged on Nuning's note, Sudah Seharusnya Begitu. Here it is.

Kalau hidup setiap orang adalah kanvas putih, maka keberadaan orang lain adalah warna cat minyak yang memiliki pesona beragam.
Semakin banyak orang yang pernah hadir di hidupmu, sebanyak itulah warna di kanvasmu.
Tak ada alasan untuk membenci goresan warna di kanvasmu bukan? Bahkan warna paling menjengkelkan sekalipun memberi nuansa unik yang belum tentu kanvas lain miliki.
Jadi secara sadar, ucapan terima kasih ini dikirimkan kepada siapapun yang pernah atau sedang digoreskan oleh Sang Pelukis Agung sebagai warna dalam hidupku.
Tanpa kalian, aku bukanlah aku yang bersyukur atas kanvasku saat ini: indah dan memesonakan. Setidaknya bagi aku si pemilik kanvas
Ya, awalnya mungkin kita seperti fragmen-fragmen yang belum dapat diapresiasikan dengan baik oleh empunya.
Semua cacat dengan kehampaan diri yang pasti kita miliki. Kosong, ada ceruk dalam yang sulit dipenuhi sendiri.
Itu alasan kenapa ada cela besar dalam setiap jemari kita. Untuk menggenggam yang lain dengan indah atas nama persahabatan.
Setiap kekurangan itu pasti ada pengisinya. Begitupun aku dengan kalian.
Terima kasih sudah menjadi warna dalam duniaku. Terima kasih telah mengerti atas setiap kegilaanku. Terima kasih untuk tawa kalian yang kerap kali menghiburku. Terima kasih untuk selalu ada saat aku pernah jatuh. Terima kasih untuk semangat yang tanpa bentuk kalian ucapkan. Terima kasih untuk doa yang tanpa wujud kalian panjatkan.
Terima kasih karena telah bersedia mengenalku dan menjadi penyeimbangku yang minus ini.
Terima kasih.
Thank my lovely crazy bestfriend. However you are, I love you so bad. Thank for colouring my canvas :) 

Bule Aja Ga Bule-Bule Amat

Halo.. Hari Minggu ini di gue di rumah. Jumatnya gue balik gara-gara mau nonton final bulutangkis SEA Games di Istora. Tadinya udah mengurungkan niat buat ga ikut dan tetep di Jatinangor eh tapi imannya tergoda juga atas bujuk rayu temen-temen yang mau nonton ke sana. Nanti deh gue posting tentang final bulutangkisnya. Aduh makin banyak utang postingan yang belum lunas hahah. Abis gimana ya banya banget tugas.

Tadi pagi bangun terus iseng buka facebook. DAN ANJIR GUE NGAKAK BANGET LIAT NEWS FEED. Mau tau kenapa? Nih diaaaaa.

Taufiq nulis status "Your smiles looks very attractive on you...". Kata-kata mah basi ya tapi pengen gue like tadinya eh pas gue liat itu grammar-nya salah terus ga jadi gue like. Gue penasaran kan ada yang komenin tentang grammar-nya apa ga. FYI, dia dosen grammar yang keren pisanlah. Ternyata dibahas juga tuh sama mahasiswanya tapi ga terang-terangnya dibilanginnya. Ya mungkin ga enak juga kali ya atau ntar dibilang sok tau atau apalah. Tapi ga loh ternyata, dia bilang gini, "Anjir. Typo. Typo. SMILE. SINGULAR. NO 'S'." Gue sih percaya banget kalo dia emang beneran typo. Buat yang udah pernah diajar dia mah taulah bagaimana kerennya bahasa Inggris dia. Serunya, dia ngaku kalo dia salah. BANYAK LOH YANG UDAH KETAWAN SALAH DAN DIBENERIN MALAH MARAH-MARAH GA JELAS. UDAH GITU MASIH SEMPET-SEMPETNYA NGELES. PADAHAL DIA BUKAN TYPO TAPI EMANG GA TAU TULISANNYA GIMANA!!!
Keliatan ya betapa coolnya dia :P 

 
Nih yang menarik adalah komennya dosen gue yang satu lagi, Hj. Erlina. Dia bilang "he is just a human being." Tuh kan semuanya juga kalo baca statusnya Taufiq yang typo itu emang yakin kalo dia emang typo dan bukan ga tau yang benernya gimana, ga kaya si Irwan :p :p 

Bijak banget emang Bu Erlina ini, alus banget kalo ngomong :))) Eh iya sekarang mah gue kalo ada yang salah nulis lagi entah bahasa apapun, mending gue didiemin deh daripada dibilangin kalo itu salah dan akhirnya makah marah-marah ga jelas kaya Irwan. Kalo semua orang aja kaya Taufiq, pasti damai ya. Bisa menerima kritik orang :) 

Saturday, November 19, 2011

Memilih

Sebenar-benarnya, setiap kita pernah ada di dalam suatu proses yang terlalu abstrak untuk dideskripsikan, namanya 'memilih'. Kalau banyak yang bilang 'hidup itu pilihan' gue agak ga ngerti maksudnya apa. Kalimat ini sepola sama judul lagunya Iwan Fals, Aku bukan Pilihan. Kalau bener kaya gitu berarti hidup itu salah satu pilihan dan mati adalah satu pilihan lainnya gitu? Kalau gitu pengertian, gue sih ga setuju. Hidup itu ketentuan dari yang di atas bukan pilihan yang bisa asal ditunjuk sesuka hati. Nah kalau menjalani hidup dengan baik itu keharusan mutlak menurut gue. Balik lagi ke kalimat 'hidup itu pilihan'. Gue lebih setuju kalau kalimatnya diganti dikit jadi 'hidup itu memilih'. Nah kalau gini kalimatnya, artinya jadi kurang lebih seperti ini, hidup itu ya isinya cuma milih aja. Gampang ya berarti hidup itu? Ya apapun yang keluar cuma lewat kata-kata yang berjejer emang selalu gampang. Tapi kenyatannya memilih adalah kata kerja yang paling susah untuk dikerjakan.

Kaya yang gue bilang di awal, memilih itu artinya terlalu abstrak. Kadang-kadang kita ga tau kalau lagi dalam keadaan harus memilih. Yang lebih fatalnya, kita ga tau pilihannya apa aja. Atau yang lebih nyusahin adalah ketika bingung menetukan pilihan. Yang ketiga, bisa jadi karena terlalu banyak pilihan atau terlalu dikit pilihan dan ga mungkin karena ga ada pilihan. Gue ga setuju banget kalau ada yang bilang, 'ya mau gimana lagi, ga ada pilihan.' Duh pilihan itu selalu ada. Inget ya hidup itu memilih. Gimana ceritanya di dalem hidup kita ada istilah ga ada pilihan. Namanya juga memilih, pasti ada yang harus atau bisa dipilih. Gue kasih contoh ya. Jadi misalnya nyokap lo beli 5 buah buat lo dan saudara-saudara kandung lo. Anggep aja buahnya itu ada pepaya, durian, jeruk, apel, sama mangga. Lo suka banget durian dan ga suka banget sama mangga. Pas hari itu ternyata lo telat pulang kampus dan pas lo nyampe di rumah ternyata buahnya tinggal buah mangga. Jangan bilang, 'ya mau gimana lagi, ga ada pilihan, tinggal mangga.' Coba perhatiin baik-baik ya. Pilihan lo ada 2 di situ. Yang pertama, ambil mangganya, kupas, makan, lalu nyokap lo bakal tersenyum. Yang kedua, jangan ambil magganya dan nyokap lo bakal kecewa karena buahnya ga dimakan sama lo padahal dia beli jauh-jauh di pasar pas hari masih subuh. Nah keliatan kan di mana pilihannya. Eh iya bukan berarti gue kasih saran ke lo untuk ga makan mangganya dan bikin nyokap lo kecewa. Gue cuma mau ingetin kalau selalu ada pilihan kapanpun dimanapun selama lo masih hidup. Dari sini juga keliatan kan kalau kita bisa mempertimbangkan risiko sebelum memilih.

Thursday, November 03, 2011

Delusi

Sinetron "Janji Hati"

Udah ga asing sama kata Delusi. Itu judul novelnya Mira W yang sekitar tahun 1999-2000 diadaptasi jadi Sinetron "Janji Hati". Sinetronnya yang main itu Alm. Adjie Massaid, Dian Nitami, Arie Wibowo, sama Vicky Burky. Ini sinetron favorit gue nih. Episodenya ga terlalu banyak dan ga lebai kaya sinetron jaman sekarang. Kalo nonton sinetron ini beda banget sama nonton sinetron "Cinta Fitri". Ceritanya (seinget gue), Adjie (berperan sabagai Rivai) adalah suami Dian. Sebelum menikah sama Adjie, Dian punya pacar, tapi entah karena Dian dikhianati Dian akhirnya menikah sama Adjie. Mereka tinggal satu rumah sama kakaknya Adjie, yang diperanin sama Vicky Burky. Orang tua Adjie dan Vicky udah meninggal waktu mereka kecil gara-gara kebakaran. Semenjak itu, Vicky yang ngebesarin Adjie. Vicky ngerasa Dian udah nerebut Adjie dari dia.

Setelah nikah beberapa lama, baru deh ketawan kalo Adjie ini "sakit". Dia suka marah-marah sama Dian. Suka ngejahati Dian. Suka mukulin Dian. Tapi kalo lagi sadar, dia sampe nangis-nangis minta maaf sama Dian dan bilang ga akan ngelakuinnya lagi. Dian selalu luluh kalo Adjie udah minta maaf kaya gitu. Vicky yang ga suka sama Dian suka pengaruhin si Adjie yang ujung-ujungnya nanti Adjie jadi nyiksa Dian lagi. Sampe pernah suatu hari Dian nyariin kucing kesayangannya. Dian cari dimana-mana tapi ga ketemu sampe akhirnya Dian ke dapur dan dia nemuin kucingnya ada di dalem panci. Direbus idup-idup sama Vicky. Waktu Dian ngadu sama Adjie, malah Dian yang disiksa sama Adjie. Akhirnya Dian curhat gitu sama Arie, yang kebetulan seorang dokter.

Intinya begitu ceritanya. Dan ternyata si Vicky juga "sakit". Dan ini kenapa novelnya judulnya Delusi. Akhir dari ceritanya gue lupa banget. Udah lama. Itu juga ceritanya seiinget gue aja. Mau beli bukunya tapi susah nyarinya.


Kenapa gue jadi bahas "Delusi"?

Tagged

 HAI HAI HAI
mau menyimpan kebahagiaan nih eheh. Ini udah agak lama sih baru sempet diupload ehehe.