Aku keluar dari kerumunan itu. Mencoba mencari sesuatu yang sebenarnya aku juga tidak tahu apa. Di sana ada banyak mata-mata. Mata yang berbinar itu menunjukkan jutaan hal yang pernah terlihat. Lalu aku melangkah maju berharap akan aku temui sepasang mata yang -baru saja aku sadari- kucari. Aku putar sorotan mataku ke segala arah. Dan tebak apa yang aku jumpai! Si pemilik mata sedang tergeletak di tengah jalan dan sontak membuat kerumunan massa. Aku mendongakkan kepala ke langit. Aku baru menyadari bahwa ada awan putih tepat di atasku. Oh bukan! Itu bukan awan. Itu malaikat maut yang baru saja menjemput pemilik hatiku. Aku ingin ikut tapi mereka sudah terlanjur jauh.
No comments:
Post a Comment