Thursday, September 11, 2014

Racun

Beberapa hari lalu, di sebuah tempat makan, ada pemandangan aneh di meja sebelah. Di meja itu ada diisi 3 orang dewasa, 1 anak-anak, dan seorang calon bayi -di dalam kandungan. Sebagai pemerhati lingkungan sekitar yang cukup "ahli", aku sudah memperhatikan mereka sejak kedatangannya. Pasangan ayah muda dan ibu muda, bersama seorang anak perempuan -usia sekitar 5 tahun, dan seorang ibu-ibu berjilbab -entah itu ibu si ayah atau si ibu muda tadi. Karena memungkinan besar ibu berjilbab ini, utinya si anak kecil itu, kita sebut si uti. Si uti berpenampilan sewajarnya ibu-ibu. Mengenakan celana dan baju yang agak panjang, dilengkapi jilbab rapi. Si ayah menggendong anak perempuannya sewaktu datang, dan jalan di depan si ibu muda dan si uti menuju sebuah meja di sudut ruangan. Si ibu muda ini mengenakan dress selutut dan terlihat sedang mengandung. Belum begitu besar. Mungkin 4 bulanan. Ini hanya kira-kira. Aku juga sebenarnya tidak ahli dalam menerka-nerka usia kandungan hanya melihat dari besarnya perut si ibu. 

Setelah itu, aku sudah tidak lagi memperhatikan mereka. Sibuk dengan ponselku. Aku juga tidak menyadari mereka berpindah meja. Aku baru sadar ketika aku berpindah meja ke dekat colokan. Ternyata di sebelah kiri mejaku adalah meja keluarga tadi. Di sampingku, duduk si ibu muda dengan anaknya, sedangkan di seberangnya, duduk si ayah dan si uti. Awalnya biasa saja. Mereka tampak asik bertukar kata sambil menikmati makan siangnya. Sampai pada akhirnya aku terusik dengan asap rokok yang begitu mengganggu. Sebenarnya aku tidak perlu merasa terganggu karena ya memang aku memilih meja di smoking area. Tapi hal itu nyatanya tidak menyurutkan niatku untuk mencari sumber asap tersebut. Dan... ternyata asap-asap yang menggepul itu berasal dari meja sebelah. Dari keluarga kecil tadi. Si ayah asik menghirup berkali-kali batang rokoknya. Sedihnya, ternyata si uti pun sama. Mereka berdua merokok dengan tenang, menghembuskan asap-asap yang sangat mengganggu. Di atas tadi aku bilang, ada pemandangan aneh. Ya aneh bukan, ketika si ayah dan si uti berlomba-lomba merokok di depan istri/anak/menantu, anak perempuan kecil/cucu, dan calon anak/cucu di kandungan istri/menantunya. Racun!

Apa yang terlintas di benakku saat itu? Aku langsung berdoa memohon kepada Tuhan agar dianugerahi seorang suami serta mertua yang menyayangi aku dan anak-anakku dan tidak sampai hati untuk menghembus-hembuskan racun kepada kami. Aamiin.

No comments:

Post a Comment