Monday, December 09, 2013

Rencana

(saved as draft on September 2012, published on December 2013)

Kemarin ada yang bertanya kepadaku dengan senyum yang begitu mengembang namum dengan makna yang masih mengambang tentang keinginanku jaman putih abu-abu dulu. Dulu sekali, semasih muda, aku pernah berikrar kepadanya dengan tembok kuning muda kelasku beserta papan tulis sebagai saksinya bahwa aku ingin menikah muda. Aku bisa tertawa tepingkal-pingkal hingga malam tahun baru rasanya bila mengingat hal gila itu. Juga, aku menambahkan batasan maksimal usia aku menikah. 20. Iya. Dua puluh tahun! Entah jiwa belia yang bagaimana yang aku punya saat itu.

Dan sekarang usia ku 20 tahun lebih 3 bulan. Lewat sudah batas maksimal yang aku buat sendiri dengan bodohnya. Jauh sebelum usiaku 20 tahun, aku sudah mengubur dalam-dalam keinginan konyolku itu. Menikah ternyata tak semudah yang pernah aku bayangkan bertahun-tahun lalu. Jalanku masih sangat panjang untuk aku jalanin sendiri hingga nanti ada yang datang.

Sudah banyak rentetan rencana yang aku buat sejauh ini. Kali ini logika terlibat lebih banyak. Segala yang samar sudah mulai tersingkir. Semoga tidak cuma berakhir sebagai wacana belaka. Aku sudah memutuskan ke mana aku akan berkelana untuk menjadi bahagia. Semoga Tuhan merestui. Aamiin.

No comments:

Post a Comment