Melangkah bertaruh arah melalui satu demi satu kata yang pernah terlontar. Langkah ini mencari titik karena barangkali sudah lelah dengan spasi-spasi yang terus memberi jarak. Lebih baik berhenti saja, berhenti yang tanpa tanda tanya. Lalu bergegas bertemu titik hingga tidak lagi ada luka yang tercipta di balik spasi-spasi bisu yang pilu itu. Aku biarkan langkah ini berhenti di ujung sana untuk kemudian merangkai huruf kapital baru sebagai tanda dimulainya sebuah rangkaian kata baru. Atau haruskan aku bubuhkan jarak jauh ke bawah sebagai awal dari alinea baru? Ah lebih baik aku cari halaman baru untuk kemudian aku tuliskan kisahku yang lainnya.
No comments:
Post a Comment