Friday, August 10, 2012

Jangan Bicara Lagi

Jangan lagi bicara siapa yang paling tinggi di antara kita bila kita masih berpijak pada ranah yang sama, ranah cinta. Jangan lagi bicara siapa yang paling kuasa di antara kita bila kita masih tenggelam di laut yang sama, lautan kata. Jangan lagi bicara siapa yang paling berani di antara kita bila kita masih bersembunyi di semak belukar yang sama, semak hati yang terluka. Jangan lagi bicara siapa yang paling suci di antara kita bila kita masih memandikan diri di sungai yang sama, sungai kebohongan.

Segaris Kopi

Ketika berjalan berdampingan terlalu imajiner untuk kita, mari kita coba jalan berlawanan, yang mungkin memiliki kekuasaan paling kuasa untuk mempertemukan kita di tengah jalan sana. Aku punya garis awal ku sendiri, begitu juga kamu, tapi semoga kita hanya punya satu garis akhir nanti di depan sana. Semoga kita bertumpu pada titik yang sama, titik yang tiada lagi bisa kita bergeser darinya. Titik yang menjadi pijakkan garis akhir kita.

Ketika menikmati secangkir kopi hitam panas di depan rumah pada pagi yang masih tiada terang adalah yang terlalu fana untuk kita, mari kita menunggu sejenak, menunggu pagi bertukar malam. Dan ketika malam menyelinap, mari berjalan menuju kedai kopi di ujung gang sana. Mari duduk semeja ditemani kopi pesanan masing-masing. Selanjutnya, biarkan aroma-aroma kopi ini menjalar ke rongga hidung yang membuat kita enggan tertidur.

Sunday, August 05, 2012

Layang-layang

Pagi selalu jadi tempatku bicara pada angin-angin dingin yang tiada ingin aku bagi selain kepadanya. Pagi ini aku menyapanya dengan hangat sehangat pelukan hujan di sore  kemarin. Aku bercerita tentang layang-layangku yang menari berlatarkan langit di atas bahari. Cakrawala menjadi saksi ketika kini layang-layangku berbelok arah, arah ke mana harusnya ia pergi di pagi hari dulu. Aku tarik, aku ulur benang layang-layang ini dari pinggir pantai yang setiap deburan ombaknya bersaksi bahwa telah banyak layang-layang yang hilang arah karena kemudinya terlena sepoi-sepoi angin pantai. Aku berkata pada angin-angin pagi agar tetap menjaga arah layang-layangku. Jangan sampai salah arah. Lagi.