Ada jejak jejak langkahmu tertuang dalam secangkir kopi di senja ini.
Teduh, aku duduk di bangku dekat jendela. Berharap jingganya langit
mengimbangi pekatnya kopi. Aku pandangi lekat lekat matahari yang dalam
diam ditenggelamkan semesta. Tak lagi aku dapati matamu untuk aku
selami. Kamu kutemukan mundur perlahan dan menarik diri untuk bertahan.
Dalam senja, aku biarkan cangkir ini kosong hingga tiada yang tersisa
termasuk jejak jejakmu.
No comments:
Post a Comment