Saturday, September 28, 2013
Lama Terdiam
Aku terduduk di atas pusara diam, dihimpit perkara kata-kata yang bergumul di kepala. Haruskah diam ini terus bergelayut hingga ribuan malam lagi atau haruskah aku perlahan membuka mulut dan membiarkan kata-kata ini keluar dari persemayaman? Tiga detik berlalu. Aku kini mulai bangkit dan menyambar kemoceng di atas meja. Aku kemudian mulai menyapu kata-kata yang berserakan di kepalaku yang sepertinya sudah terlalu rapuh untuk menahan rontaan dari manapun. Tidak lagi ada kata-kata yang tersisa. Dengan cekatan, kuraih secangkir kopi di sebelah buku itu. Aku teguk hingga tak bersisa. Setelahnya, dengan tergesah-gesah, aku buat langkah-langkah panjang menuju pintu depan untuk kemudian menemukan rumah baru. Aku sadar, aku sudah terlalu lama di sini tanpa melakukan apa-apa.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment