Aku. (repost)
Untuk kamu, seseorang yang lekat denganku.
Katanya sedang dirundung murung ya? Ah sudah bisa aku tebak gelagat hatimu. Masih suka begadang terpaku pada lini masanya? Matamu menghitam, kurang tidur. Aku bisa bayangkan sehitam apa hatimu. Itupun bila masih utuh. Aku takut tidak bisa mengenali warnanya karena sudah terurai dan berserakkan entah ke sudut yang mana.
Jalanmu arahnya ke depan. Jangan terlalu sering menengok ke belakang nanti tersandung.
Menaruh rasamu jauh di belakang bahumu memang tidak semudah menari di bawah hujan sambari menunggu pelangi tapi bila berhasil, kamu dapatkan yang lebih indah dari pelangi. Sudahlah, lengkung bibirmu ke atas lebih indah dari pada sebaliknya. Senyumlah maka dunia akan tersenyum bersammu.
Tidak perlu lagi menunggu sambarannya di sebaris kicauanmu. Ia sedang sibuk berkicau dengan burung-burung lain yang corak bulunya jauh lebih indah dibanding denganmu. Aku tau kamu selalu berharap dalam penantian tapi yang aku tidak habis pikir, penantian macam apa yang kamu maksud? Ia tidak berjalan ke arahmu. Jadi, jangan menantikan kedatangannya. Bukalah jalanmu untuk yang orang yang lebih baik.
Pelangi sedang menunggumu untuk sama-sama melengkungkan senyuman.
#30HariMenulisSuratCinta2012
No comments:
Post a Comment