Thursday, September 09, 2010

Puisi-puisi Sapardi Djoko Damono


HUJAN BULAN JUNI
(1989)
Tak ada yang lebih tabah
Dari hujan bulan juni
Dirahasiakannya rintik rindunya
Kepada pohon berbunga itu
Tak ada yang lebih bijak
Dari hujan bulan juni
Dihapuskannya jejak-jejak kakinya
Yang ragu-ragu di jalan itu
Tak ada yang lebih arif
Dari hujan bulan juni
Dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu

AKU INGIN
(1989)
 Aku ingin mencintaimu dengan sederhana:
Dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana:
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada

DALAM DIRIKU
(1980)
Dalam diriku mengalir sungai panjang,
Darah namanya;
Dalam diriku menggenang telaga darah,
Sukma namanya;
Dalam diriku meriak gelombang sukma,
Hidup namanya!
Dan karena hidup itu indah,
Aku menangis sepuas-puasnya

YANG FANA ADALAH WAKTU
(1978)
Yang fana adalah waktu. Kita abadi :
Memungut detik demi detik, merangkainya seperti bunga
Sampai pada suatu hari
Kita lupa untuk apa.
"Tapi, Yang fana adalah waktu, bukan?"
Tanyamu. Kita abadi.

*puisi bersifat subjektif, tidak harus mengerti makna di dalam puisi itu . cukup dengan menikmati saja tanpa harus dipahami . karena puisi dibuat tidak untuk dipahami, tetapi untuk dinikmati :) so, enjoy it !

No comments:

Post a Comment